Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Budaya Liangzhu di Zhejiang Teluk Hang Zhou

良渚 文化, Liang Zhu Wen Hua artinya Budaya Liangzhu Budaya Liangzhu menempati wilayah besar di Delta sungai Yangtze China, yang mengalir ke Laut Cina timur, antara 5.300 dan 4.300 tahun yang lalu atau sekitar 3300-2250 SM. Budaya Liangzhu merupakan budaya Neolitik yang mengikuti budaya yang sebelumnya yaitu : 河姆渡 文化 He Mu Du Wen Hua (baca Ho Mu Tu Wen Hwa) artinya Budaya Ho Mu Tu pada tahun 5500-3300 SM 馬 家 浜 文化, Ma Jia Bang Wen Hua artinya Budaya Ma Jia Bang pada tahun 5000-3350 SM 崧 澤 文化, Song Ze Wen Hua artinya Budaya Song Ze pada tahun 3800-3300 SM Dari sejarah-sejarah Neolitik termasuk Budaya Liangzhu para ahli dan sejarahwan berpendapat bahwa runutan sejarah tersebut merupakan cikal bakal atau awal suatu peradaban yang kemudian disebut sebagai peradaban proto-Austronesia. Budaya ini kemudian berkembang populasinya kemudian disebut sebagai Austronesia yang termasuk menempati populasi sebagai Tai-Kadai. Budaya Liangzhu mengalami perkembangan yang maju didalam masa pra-sejarah atau

Peneliti China mencari asal-usul orang Austronesia

FUZHOU - Sebuah pusat penelitian telah didirikan untuk menentukan apakah orang Austronesia berasal dari daratan Cina. Pusat Penelitian Internasional untuk Arkeologi Austronesia di Pingtan, provinsi Fujian, dipimpin oleh institut arkeologi Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, dan Museum Fujian. Keluarga bahasa Austronesia termasuk yang diucapkan oleh ratusan juta orang di Asia Tenggara maritim, Selandia Baru, kepulauan Pasifik, Madagaskar, dll. Penelitian sebelumnya mendukung klaim bahwa bahasa Austronesia berakar di Taiwan. Tetapi sebuah pandangan baru baru-baru ini muncul di kalangan akademis, menunjukkan bahwa Taiwan mungkin adalah stasiun tengah dan asal-usul bahasa berada di daratan Cina. Pusat penelitian itu berada di dekat situs Neolitikum - reruntuhan Keqiutou - tempat para arkeolog menemukan banyak alat batu termasuk kapak tangan yang belum sempurna. Artefaknya mirip dengan artefak yang ditemukan di reruntuhan Dachakeng Taiwan, yang diyakini sebagai rumah nenek moyang bangsa Austron

Aksara Kuno Burung cacing (Bird-worm seal script)

Skrip/aksara Segel/Cap Burung Cacing atau dikenal dengan Bird-worm seal script (simplified Chinese: 鸟虫篆; traditional Chinese: 鳥蟲篆; pinyin: Niǎo Chóng Zhuàn) adalah sejenis aksara/abjad kuno yang berasal dari Tiongkok. Karakter Cina 鸟 (鳥 dalam bahasa Cina tradisional; Niǎo dalam Pinyin) berarti "burung". Karakter Cina 虫 (蟲 dalam bahasa Cina tradisional; Chóng di Pinyin) berarti makhluk apa pun yang terlihat seperti "cacing", termasuk cacing invertebrata dan reptil seperti ular dan kadal (dan bahkan naga Cina). Karakter 篆 berarti "cap (skrip)". Nama lain untuk jenis skrip segel ini:     Niao-Chong Script (Cina sederhana:: 虫 书; Cina tradisional: 鳥 蟲 書; pinyin: Niǎo Chóng Shū). Huruf Cina 书 (書 dalam bahasa Cina tradisional; Shu dalam Pinyin) di sini berarti "naskah".     Karakter Niao-Chong (Cina sederhana: 鸟 虫 文; Cina tradisional: 鳥 蟲 文; pinyin: Niǎo Chóng Wén). Huruf Cina 文 (Wén dalam Pinyin) di sini berarti "karakter". Ada d

Tinjauan Kritis Bahasa PA-LO-WA atau PA- LAU-WA(PALAWA)

Sebelum menjelaskan aksara PA LO WA atau PA LAU WA(PALAWA) terlebih dahulu harus mengenal atau mengerti apa yang di sebut sebagai HOK LO/HO LO. HOK LO atau dalam penulisan mandarin 河洛 HE LUO dalam dialek lain HOK LO/HO LO atau HOG LO artinya ORANG MIN atau juga kadang disebut sebagai ORANG MIN SELATAN (MIN NAN/MAN). Sejarah awal orang MIN dapat ditelusuri dari kerajaan MIN-YUE 334-110 SM diwilayah FU ZHOU sekarang (wilayah Tenggara Tiongkok), yang sebelumnya merupakan terusan kerajaan YUE 496-334 SM yang wilayahnya di ZHE JIANG sekarang (wilayah Timur Tiongkok). Dari runutan sejarah tersebut Orang HOK LO merupakan apa yang disebut juga sebagai Orang YUE atau juga disebut sebagai Orang MIN (MIN SELATAN/MIN NAN/MAN). Orang HOK LO/ HO LO tersebar populasinya dari wilayah dari ZHE JIANG, FU JIAN, GUANG DONG, TAIWAN, FILIPINA, VIETNAM, KAMBOJA, MALAYSIA, SINGAPURA, THAILAND, MYANMAR(BURMA), LAOS dan INDONESIA. Orang HOK LO/HO LO biasanya juga disebut sebagai HOK LO LANG/HO LO L

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d

Aksara Phagspa

Aksara Phagspa[1] adalah suatu aksara alfasilabis (abugida) yang dirancang oleh tokoh Tibet Lama Zhogoin Qoigyai Pagba (Drogön Chögyal Phagpa) untuk Kaisar Kublai Khan dari Dinasti Yuan, sebagai tulisan persatuan bagi kesastraan Dinasti Yuan. Penggunaannya secara luas hanya terbatas sekitar seratus tahun selama Dinasti Yuan, dan mulai memudar seiring kebangkitan Dinasti Ming. Dokumentasi penggunaannya memberi jejak bagi para ahli bahasa mengenai perubahan dalam bahasa Tionghoa, Tibet, Mongol, dan bahasa-bahasa sekitarnya selama kekuasaan Dinasti Yuan. Penggunaan aksara Mongol berbasis Uyghur kurang cocok bagi penutur bahasa Mongol Tengah, dan tidak praktis bila dikembangkan untuk menuliskan bahasa yang fonologinya berbeda jauh seperti bahasa Tionghoa. Maka dari itu, selama Dinasti Yuan (sekitar 1269), Kublai Khan menitahkan Phagpa untuk merancang suatu aksara baru yang akan digunakan di seluruh wilayah kekaisarannya sehingga dapat dipakai untuk menuliskan bahasa-bahasa yang ada di wi