Langsung ke konten utama

Aksara Phagspa

Aksara Phagspa[1] adalah suatu aksara alfasilabis (abugida) yang dirancang oleh tokoh Tibet Lama Zhogoin Qoigyai Pagba (Drogön Chögyal Phagpa) untuk Kaisar Kublai Khan dari Dinasti Yuan, sebagai tulisan persatuan bagi kesastraan Dinasti Yuan.
Penggunaannya secara luas hanya terbatas sekitar seratus tahun selama Dinasti Yuan, dan mulai memudar seiring kebangkitan Dinasti Ming. Dokumentasi penggunaannya memberi jejak bagi para ahli bahasa mengenai perubahan dalam bahasa Tionghoa, Tibet, Mongol, dan bahasa-bahasa sekitarnya selama kekuasaan Dinasti Yuan.
Penggunaan aksara Mongol berbasis Uyghur kurang cocok bagi penutur bahasa Mongol Tengah, dan tidak praktis bila dikembangkan untuk menuliskan bahasa yang fonologinya berbeda jauh seperti bahasa Tionghoa. Maka dari itu, selama Dinasti Yuan (sekitar 1269), Kublai Khan menitahkan Phagpa untuk merancang suatu aksara baru yang akan digunakan di seluruh wilayah kekaisarannya sehingga dapat dipakai untuk menuliskan bahasa-bahasa yang ada di wilayah kekuasaannya. Phagpa mengembangkan aksara Tibet (suatu aksara asal India) dari daerah asalnya agar penggunaannya dapat mencakup bahasa Mongol dan Tonghoa, yakni menurut standar Mandarin Zhongyuan.[2] Sejumlah 38 huruf yang tercipta dikenali menurut nama-nama yang deskriptif, misalnya disebut "tulisan kotak" karena keunikan bentuknya, namun kini terutama disebut sebagai aksara Phagspa.
Tidak seperti tulisan asalnya, aksara ini ditulis secara vertikal (dari atas ke bawah) seperti aksara Mongol sebelumnya. Hal ini kurang diterima secara luas dan mulai ditinggalkan seiring jatuhnya Dinasti Yuan pada tahun 1368. Setelahnya aksara ini terutama digunakan untuk memberi keterangan fonetis bagi orang Mongol yang mempelajari aksara Tionghoa. Aksara ini juga digunakan di Tibet: sebagai salah satu aksara dalam mata uang Tibet pada abad ke-20; sebagai aksara untuk tulisan segel di Tibet sejak Abad Pertengahan sampai abad ke-20; dan sebagai aksara bagi tulisan pada pintu masuk di kuil-kuil Tibet.
Berikut ini adalah huruf dasar Phagspa seperti yang disebutkan dalam Menggu Ziyun. Huruf-huruf ini diurutkan menurut tradisi filologis Tionghoa.

 36 huruf dasar dalam Menggu Ziyun No.     Nama     Nilai
fonetis     Huruf
Phagspa     Konsonan
inisial     Catatan
1     見 jiàn     *[k]     ꡂ     g-   
2     溪 qī     *[kʰ]     ꡁ     kh-   
3     群 qún     *[ɡ]     ꡀ     k-   
4     疑 yí     *[ŋ]     ꡃ     ng-   
5     端 duān     *[t]     ꡊ     d-   
6     透 tòu     *[tʰ]     ꡉ     th-   
7     定 dìng     *[d]     ꡈ     t-   
8     泥 ní     *[n]     ꡋ     n-   
9     知 zhī     *[ʈ]     ꡆ     j-   
10     徹 chè     *[ʈʰ]     ꡅ     ch-   
11     澄 chéng     *[ɖ]     ꡄ     c-   
12     娘 niáng     *[ɳ]     ꡇ     ny-   
13     幫 bāng     *[p]     ꡎ     b-   
14     滂 pāng     *[pʰ]     ꡍ     ph-   
15     並 bìng     *[b]     ꡌ     p-   
16     明 míng     *[m]     ꡏ     m-   
17     非 fēi     *[p̪]     ꡤ     f-     Bentuk normal huruf fa
18     敷 fū     *[p̪ʰ]     ꡰ     f¹-     Bentuk varian huruf fa
19     奉 fèng     *[b̪]     ꡤ     f-     Bentuk normal huruf fa
20     微 wēi     *[ɱ]     ꡓ     w-     Huruf wa melambangkan [v]
21     精 jīng     *[ts]     ꡒ     dz-   
22     清 qīng     *[tsʰ]     ꡑ     tsh-   
23     從 cóng     *[dz]     ꡐ     ts-   
24     心 xīn     *[s]     ꡛ     s-   
25     邪 xié     *[z]     ꡕ     z-   
26     照 zhào     *[tɕ]     ꡆ     j-   
27     穿 chuān     *[tɕʰ]     ꡅ     ch-   
28     床 chuáng     *[dʑ]     ꡄ     c-   
29     審 shěn     *[ɕ]     ꡮ     sh¹-     Bentuk varian huruf sha
30     禪 chán     *[ʑ]     ꡚ     sh-     Bentuk normal huruf sha
31     曉 xiǎo     *[x]     ꡜ     h-     Bentuk normal huruf ha
32     匣 xiá     *[ɣ]     ꡣ     x-   
ꡯ     h¹-     Bentuk varian huruf ha
33     影 yǐng     *[ʔ]     ꡖ     ·-     Bunyi hamzah
ꡗ     y-     Bentuk normal huruf ya
34     喻 yù     *[j]     ꡝ     ʼ-     jeda awal
ꡭ     y¹-     Bentuk varian huruf ya
35     來 lái     *[l]     ꡙ     l-   
36     日 rì     *[ɲ]     ꡔ     zh-   

Catatan kaki

    ^ Aksara Phagspa: ꡏꡡꡃ ꡣꡡꡙ ꡐꡜꡞ mongxol tshi, "aksara Mongol"; bahasa Mongolia: дөрвөлжин үсэг dörvöljin üseg, "tulisan kotak"; Tibet: ཧོར་ཡིག་གསར་པ་ Horyig Sarba, "aksara Mongol Baru"; Tionghoa: 蒙古新字 měnggǔ xīnzì, "aksara Mongol Baru" (istilah zaman Dinasti Yuan) atau 八思巴文 bāsībā wén, "tulisan Phags-pa" (istilah sekarang)
    ^ Coblin, W. South (2002). "Reflections on the Study of Post-Medieval Chinese Historical Phonology" (PDF). Dalam 何大安. 第三屆國際漢學會議論文集: 語言組. 南北是非 : 漢語方言的差異與變化. Taibei: Institute of Linguistics, Academia Sinica. hlm. 23–50. ISBN 978-957-671-936-3. Diakses tanggal 21 October 2011. p. 31.

Referensi

    Coblin, W. South (2006). A Handbook of 'Phags-pa Chinese. ABC Dictionary Series. Honolulu: University of Hawai'i Press. ISBN 978-0-8248-3000-7.
    Everding, Karl-Heinz (2006). Herrscherurkunden aus der Zeit des mongolischen Großreiches für tibetische Adelshäuser, Geistliche und Klöster. Teil 1: Diplomata Mongolica. Mittelmongolische Urkunden in ´Phags-pa-Schrift. Eidtion, Übersetzung, Analyse. Halle: International Institute for Tibetan and Buddhist Studies. ISBN 978-3-88280-074-6.
    Poppe, Nicholas (1957). The Mongolian Monuments in hP´ags-pa Script (edisi ke-Second). Wiesbaden: Harrassowitz.
    Schuh, Dieter (1981). Grundlagen tibetischer Siegelkunde. Eine Untersuchung über tibetische Siegelaufschriften in ´Phags-pa-Schrift. Sankt Augustin: VGH Wissenschaftsverlag. ISBN 978-3-88280-011-1.
    Sampson, Geoffrey (1985). Writing Systems: A Linguistic Introduction. Great Britain: Anchor Brenton Ltd. ISBN 978-0-09-156980-8.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Phagspa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber

Prasasti Kudadu Gunung Butak

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak yang masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur. Gunung Butak berada dalam wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu bertarikh 1216 Çaka atau bertepatan dengan 11 September 1294 M, dengan menggunakan aksara Kawi Majapahit. Prasasti ini dipahatkan pada lempeng tembaga (tamra praśasti) yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardha Anantawikramottunggadewa. Prasasti Kudadu atau yang dikenal juga dengan Prasasti (Gunung) Butak – sesuai dengan lokasi ditemukan prasasti – menyebutkan tentang pemberian anugerah raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu berupa penetapan Desa Kudadu sebagai sīma untuk dinikmati oleh pejabat Desa Kudadu dan keturunan-keturunannya sampai akhir zaman. Para pejabat Desa Kudadu itu mendapat anugerah demikian karena telah berjasa kepada raja sebelum dinobatkan menjadi raja dan masih bernama Narārya Saṃgrāmawijaya. Pada waktu itu, Sa

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d