Dalam banyak catatan manuskrip kuno banyak menyebutkan Gelar Pan-Ji yang disematkan pada seorang penguasa atau pada seorang pejabat penting khususnya di kerajaan-kerajaan kuno di jawa, tetapi banyak yang tidak mengetahui asal-usul gelar tersebut termasuk oleh sebagain besar para ahli/sejarahwan di Indonesia, ditambah lagi minimnya literatur tentang istilah/gelar "Pan-Ji" tersebut dalam pendidikan sejarah di Indonesia. Banyak sejarahwan memberikan pendapat dalam beberapa forum diskusi sejarah mengenai gelar Panji tersebut, tetapi hal tersebut hanya sebatas asumsi saja, dan gelar tersebut masih menjadi awan gelap dalam pengetahuan kesejarahan khususnya di Indonesia. Dalam beberapa prasasti, gelar "Panji" tertulis dalam aksara Kawi seperti Prasasti Banjaran 975 Saka (1053 Masehi), Prasasti Hantang 1057 Saka (1135 Masehi) dan lain-lain, selain itu Kitab Pararaton juga mencatat keturunan Ken Angrok(Arok) yang menggunakan nama panji antara lain Panji Anengah (nama lain
web blog seputar catatan manuskrip dan sejarah