Langsung ke konten utama

孫悟空 Sun Wu Kong (Hanouman)

孫悟空 Sun Wu Kong dan Hanuman/Hanuman (Hou-Nao-Man/Hao-Nao-Wen) merupakan suatu Mitologi.

Mitologi adalah suatu kajian (riset) dan perbandingan atau membandingkan suatu himpunan/kumpulan atau koleksi yang terkait dengan suatu sejarah, tradisi/budaya dan filsafat.

孫悟空 Sun Wu Kong merupakan tokoh legenda Tiongkok yang digambarkan sebagai Raja Kera yang kuat, ksatria, pemberani dan juga sebagai yang bijaksana, Sun Wu Kong juga dipanggil dengan nama Raja Sejagat.

Makna dari kata 孫悟空 Sun Wu Kong adalah :

孫 Sun artinya : Nama Klan keluarga/marga (氏 Shi/She) Sun

悟 Wu atau dialek lain : Go, Ngo (Hokkien), dan Ng (Kanton), artinya : Memahami, Menyadari, Menjadi sadar.

空 Kong atau dialek lain : Kong, Kang, Kung (Hokkien), Hung (Kanton), artinya : Kekosongan, Kehampaan, Ketenangan, Ruang yang luas dan terbuka, Alam, Semesta, Kosmos, Lubang, Rongga, Goa

Jadi kata 孫悟空 Sun Wu Kong atau Sun Go Kong artinya Keluarga/Marga (氏 Shi/She) Sun yang telah Memahami makna Kekosongan/Kehampaan atau Ketiadaan tertinggi (極無 Wu Chi/Wu Ji) atau dapat dimaknakan yang mendapatkan Pencerahan.

Tokoh legenda Sun Wu Kong merupakan representasi dari kisah Ksatria, Kuat, Pembrani dan Bijaksana dari Keluarga/Marga (氏 Shi/She) 孫 Sun yaitu 孫堅 Sun Jian (孫羌 Sun Qiang sebagai kakaknya yang meninggal lebih awal merupakan kembar bersaudara dari 孫堅 Sun Jian) berawal sebagai komandan militer pada masa Kaisar Xian dinasti Han Timur (Kaisar terakhir dinasti Han Timur) yang kemudian diteruskan oleh putra-putranya 孫策 Sun Ce dan 孫權 Sun Quan hingga menjadi Kaisar/Raja di wilayah 東吳 Dong Wu (Wu Timur) atau 孫吳 Sun Wu (Keturunan khususnya keluarga/marga 孫 Sun Wu), atau Wilayah 吳 Wu yang menguasai daerah pesisir sunga Yang-zi/Yang-Tze, 建業 Jian-Ye atau 建康 Jian-Kang, sekarang menjadi 南京 Nan-Jing (Nan Ching/Nan King).

Wilayah kekuasan 東吳 Dong Wu atau 孫吳 Sun Wu dibawah 孫權 Sun Quan dari Timur Tiongkok hingga ke Selatan Tiongkok termasuk Vietnam, Lin-Yi, Fu-Nan dan kepulauan di selatan Tiongkok (Nusantara) hingga ke Sri-langka (Pan Yue Han atau Pan Dya/Dyan).

孫堅 Sun Jian disebutkan merupakan keturunan dari 孫子 Sun Zi/Sun Tzu (Guru Sun), yang nama pribadinya adalah 孫武 Sun Wu yang populer dengan bukunya 孫子兵法 Sun Zi Bing Fa atau Metode Militer Guru Sun.

Ayah Sun Jian adalah 孫鍾 Sun Zhong,

孫堅 Sun Jian atau disebut juga sebagai 文臺 Wen Tai yang hidup pada tahun 155-191 M mempunyai istri utama/pertama (Permaisuri) yang bermarga/keluarga (氏 Shi/She) Wu yang mempunyai putra dan putri :

1. 孫策 Sun Ce atau juga dikenal sebagai 伯符 Bo-Fu

2. 孫權 Sun Quan atau 仲謀 Zhong Mou

3. 孫翊 Sun Yi atau 叔弼 Shu Bi

4. 孫匡 Sun Kuang atau 季佐 Ji Zuo

5. Putri Sun atau 孫氏 Sun Shi/She yang menikah dengan 劉備 Liu Bei (Liu Pei) atau 玄德 Xuan De

Sebagai catatan nama putra-putra 孫堅 Sun Jian sesuai dalam tradisi Tiongkok kuno sebagai penyertaan nama yang menunjukkan urutan anak laki-laki adalah :

1. 伯 Bo, Bai atau Pa/Pak, Pe/Pek, artinya : Anak laki-laki pertama, Saudara pertama

2. 仲 Zhong atau Chung atau Tiong atau Dong/Tong, artinya : Anak laki-laki ke-2, saudara ke-2

3. 叔 Shu atau Su atau Suk atau Chek/Cheh/Chiak/Shiok atau Shou, artinya : Anak laki-laki ke-3, saudara ke-3

4. 季 Ji atau Chi atau Kui, artinya Anak laki-laki ke-4 atau bungsu, saudara ke-4/bungsu.

孫權 Sun Quan ketika menjadi kaisar bergelar 吳大帝 Wu Da-Di artinya Kaisar Agung dari Wu yang menjabat pada tahun 229-252 M, sedangkan kelahirannya pada tahun 5 Juli 182 M.

孫堅 Sun Jian sebagai ayahnya diberikan gelar anumerta sebagai 武烈 皇帝 Wu Lie Huang Di artinya Kaisar sebagai Pejuang gigih dan bersemangat.

Sebagai direpresentasikan Dewa Raja Kera

Didalam tradisi lokal wilayah Wu (Suzhou, Jiang-su, Zhe-Jiang, Shang-Hai, Hang-Zhou) atau orang-orang Dong Yi (Tung-i) atau Yi Timur atau orang-orang Yue (di Timur dan selatan), wilayah 楚 Chu (wilayah bawahan dinasti Zhou), Jian-Zhou, Fu-Zhou atau orang-orang Min-Nan, Nan-Yue (Guang Dong), Monyet atau Kera menjadi hewan yang dihormati atau di Tua(Tuah)kan.

Pada masa kuno Kera menjadi sangat dihormati (ditua/tuah-kan) seperti di wilayah Chu dengan pemujaan Kera berwajah putih (owa/amang).

Dalam 越女 Yue-nu atau Gadis Yue sebuah legenda tiongkok yang menceritakan peristiwa di wilayah Yue sebagai daerah bawahan dinasti Zhou yang sekarang wilayahnya di Zhejiang berdiri negara bawahan Yue yang rajanya bernama 勾踐 Gou-Jian. Gadis Yue atau 越女 Yue-nu pandai bermain pedang dan memanah yang mendapatkan ilmunya dari se-ekor kera yang menjelma menjadi Orang tua dan menjadi gurunya. Legenda ini diceritakan kembali oleh Jin Yong dalam judul 越女劍 Yue-nu Jian atau Sword of Yue Meiden atau Pedang gadis Yue.

Nan-Yue sebagai wilayah kekuasaan Zhao Tuo menamakan tempat kekuasaannya/pertahanannya disebut sebagai 番禺 Pan Yu atau Ban Yu sekarang Guang-Zhou, yang mana karakter 禺 Yu berarti Kera/Monyet yang bertubuh besar dan berekor panjang.

Fu-Zhou dan Fu-Jian banyak dibangun kuil-kuil yang berkisar 700-800 kuil yang tersebar di wilayah tersebut yang dibangun sebelum ditulisnya 西遊記 Xi-You-Ji (Si-You-Chi) atau dialek lain Sai-jau-kei (Kanton) atau Se-yu-ki/Si-iu-ki artinya Perjalanan ke Barat atau Journey to the west yang ditulis pada masa dinasti Ming.

Di wilayah Nusantara sendiri seperti di Sing Ka-Wang banyak kuil yang terdapat Dewa Kera tersebut yang juga selalu dihadirkan tokoh Kera dalam tradisi Tatung pada saat perayaan Cap Go Meh atau tanggal 15 bulan pertama kalender Imlek.

Dalam tradisi Tiongkok 孫悟空 Sun Wu Kong atau Sun Go Kong disebut juga sebagai 齊天 大聖 Qi Tian Da Sheng atau Chi Tien Ta Sheng atau Cai Tin Tai Shing.

齊天 Qi Tian atau Chi Tien atau Cai Tien/Tin, artinya : Dengan menghormati Langit (Dengan restu/ijin Langit)

大聖 Da Sheng atau Ta Sheng atau Tai Sheng/Shing, artinya : Kaisar, Raja, Orang bijaksana dan Agung.

Jadi kata 齊天 大聖 Qi Tian Da Sheng atau Chi Tien Ta Sheng atau Cai Tin Tai Shing artinya Kaisar/Raja/Orang Bijaksana yang Agung yang mendapatkan restu Langit.

Makna tersebut sebagai representasi dari Sun Quan sebagai 大帝 Da-Di atau Kaisar Agung yang disebutkan sebagai 吳大帝 Wu Da-Di.

Phonotik Sun Wu dalam kata 孫悟空 Sun Wu Kong terkait erat atau merepresentasikan wilayah kekuasaan 孫權 Sun Quan yang disebut sebagai 孫吳 Sun Wu atau 東吳 Dong Wu (Tung-Go/Ga) Wu Timur, sedangkan phonotik Kong atau dialek lain Kang merujuk tempat kedudukannya di 建康 Jian Kang (Kong), sekarang di 南京 Nan Jing

Sun Wu Kong direpresentasikan juga sebagai Hanoman/Hanuman.

Dalam literatur atau epos Ramayana tokoh karakter kera disebutkan dalam literatur Sun Da-Ra Kan-Da atau hanya disebut Sun-Da-Ra yang digunakan sebagai nama lain Hanoman.

Kata Sun Da-Ra merupakan representasi dari Sun Wu Kong atau terkait dengan karakter tokoh dari Keluarga/Marga Sun dengan tokoh central/pusatnya adalah 孫權 Sun Quan yang mana sebagai Kaisar/Raja.

Kata Sun Da-Ra, dari kata :

孫 Sun artinya : Nama Klan keluarga/marga (氏 Shi/She) Sun

大老 Da-Lao atau Da-Ra/Do-Ro/Da-Rao, artinya : Sebagai yang Agung dan terhormat.

Kata 大老 Da-Ra atau Do-Ro sampai sekarang menjadi sebutan/panggilan Raja/Penguasa/Pemimpin/Tuan Besar yang digunakan oleh orang biasa atau bawahannya.

Jadi kata 孫大老 Sun Da-Ra atau Sun Da-Lao artinya Keluarga/marga (氏 Shi/She) Sun sebagai yang Agung dan Terhormat.

Sedangkan kata Kan-Da dari kata :

堅 Jian atau Chien atau dialek lain : Kin, Kien, Ken, Kan, artinya : merupakan karakter ke-72 dari 太玄經 Taixuan Jing (Tai-Suan Ching) artinya Kanon/Kitab Kuno Misteri yang Tertinggi, Kuat, Gagah, Keras, Kokoh, Tegas.

堅 Jian atau Kan/Ken merujuk kepada 孫堅 Sun Jian yang merupakan ayah Sun Quan.

大 Da atau Ta, artinya : Ayah, Bapak, Yang Tertua.

Jadi kata 大堅 Kan-Da atau Jian-Da artinya Sun-Jian atau Sun-Kan(Ken) sebagai Ayahnya.

Karakter arti kata 堅 Jian (Chien) atau dialek lain sebagai Kin, Kian/Kien, Kan/Ken pada nama 孫堅 Sun Jian, merupakan karakter ke-72 dari 太玄經 Taixuan Jing (Tai-Suan Ching) artinya Kanon/Kitab Kuno Misteri yang Tertinggi, karakter 堅 Jian (Chien) merupakan karakter ke-72 tersebut mempunyai arti Kuat atau Kokoh atau Keras atau Tegas menjadi sebagai karakter dari Tokoh 孫悟空 Sun Wu Kong dan Hanoman yang disebutkan dalam mitologi tersebut.

Seperti halnya diceritakan didalam mitologi Sun Wu Kong dapat berubah menjadi 72 bentuk yang dia suka.

太玄經 Tai Xuan Jing (Tai Suan Ching) dalam tradisi Tiongkok digunakan dalam siklus/periode waktu sebagai pengembangan dari 易經 Yi Jing (I Ching).

Didalam literatur atau epos Ramayana disebutkan tempat asalnya bernama Kis Kin-da/Ken-Da atau dalam cerita pewayangan di Jawa di Gua Kis Ken-da/Ken-do. Kata Kis Kin-da/Ken-Da/Ken-do adalah :

啟 Qi atau Chi, dialek lain : Kei, Kai, Khi/Ki, Khe/Ke, artinya : Membuka, Memulai, Menyatakan, Menjelaskan, Mencerahkan, Menginspirasi,

自 Zi atau Tsz, Tze, artinya : Diri, Sendiri, Milik sendiri

建 Jian atau Chien, dialek lain : Kin, Ken, Kien, Kan, artinya : Membangun, Menegakkan, Menemukan, Menyiapkan.

Kata 建? Jian ini merupakan nama tempat kekuasaan di Dong-Wu (Tung-Go/Ga) Wu Timur yaitu 建業 Jian-Ye atau 建康 Jian-Kang, sekarang menjadi 南京 Nan-Jing (Nan Ching/Nan King).

大 Da atau Ta, artinya : Besar, Bagus, Utama, Agung, Sangat, Terkenal, Berhasil

Jadi kata 技自 建大 Ki-S Kin-Da/Ken-Da atau Ji-Zi Jian-Da artinya memulai diri untuk Membangun kebesaran/yang utama.

Dalam legenda pewayangan di Jawa kata Kis Ken-Da/Ken-Do direpresentasikan sebagai Goa sebagai makna kata 空 Kong yang dapat dimaknakan sebagai Goa dalam kata 孫悟空 Sun Wu Kong.

Dalam Ramayana disebutkan bahwa Kis Kin-Da/Ken-Da atau Kis Ken-Do sebagai tempat ke-3 Kera yang mana adalah Subali, Sugriwa dan Hanoman, disebutkan pula bahwa Subali dan Sugriwa merupakan saudara kembar.

Subali digambarkan sebagai Kera Merah, Sugriwa sebagai Kera Hitam dan Hanoman sebagai kera Putih.

Dalam sejarah Tiongkok disebutkan bahwa 孫堅 Sun Jian dan 孫羌 Sun Qiang merupakan saudara kembar, yang mana kakaknya adalah Sun Qiang meninggal lebih dahulu, sedangkan Sun Jian merupakan ayah dari Sun Quan.

Kematian Sun Jian terdapat 2 (dua) versi :

Versi pertama menurut catatan sejarah Tiga Negara/Kerajaan atau 三國 志 San Guo Zhi yang ditulis oleh 陳壽 Chen Shou (233-297), yang menceritakan tentang kematian Sun Jian pada saat pertempuran di Xiang Yang atau 襄陽 之戰 Xiang Yang Zhi Zhan terkena serangan panah hingga luka parah yang meyebabkan kematiannya setelah masuk perangkap karena mengejar Huang Zu yang kemudian di hujani panah oleh tentara yang telah sembunyi di hutan bambu yang dikomandani oleh 黃祖 Huang Zu sebagai komandan Administrasi wilayah Jiang Xia atau 江夏 郡 Jiang Xia Jun (sekarang daerah Wu-Han, Hu-Bei) dibawah 劉表 Liu Biao Gubernur propinsi Jing atau 荊州 Jing Zhou (sekarang wilayah Hu-Bei dan Hu-Nan).

Versi ke-dua yang menceritakan kematian Sun Jian yang terkubur atas longsoran batu-batu besar yang dihujani oleh tentara yang sebelumnya bersembunyi diatas bukit/gunung yang mana telah direncanakan sebagai perangkap yang dibuat oleh Huang Zu.

Ke-dua versi atas kematian Sun Jian tersebut disebutkan dalam Ramayana menjadi suatu kejadian atas kematian Subali yang mana pertama Subali bertempur dengan Siluman/Iblis (Mayawi menurut Ramayana, Mahesasura menutut pewayangan jawa) didalam gua ketika Sugriwa melihat darah mengalir dan suara teriakan Sugriwa langsung menutup gua tersebut dengan batu besar yang dikira sugriwa subali telah tewas di dalam gua.

Subali kecewa atas kejadian tersebut dan menganggap Sugriwa telah berkhianat yang kemudian Subali dan Sugriwa bertikai hingga Sugriwa kalah melarikan diri.

Sugriwa kemudian bertemu dengan Rama menceritakan kejadian tersebut sehingga Rama menyusun rencana untuk mengalahkan Subali dengan memasang perangkap dengan memberikan penanda (dalam pewayangan Sugriwa menggunakan tanda dengan kalung janur kuning) untuk yang membedakan antara Subali dan Sugriwa dikarenakan mereka kembar agar Rama dapat membunuh Subali dengan panahnya.

Subali dan Sugriwa kemudian bertarung kembali hingga Rama dapat melepaskan panahnya mengenai dada Subali yang mengakibatkan kematian Subali.

Kematian Sun Jian atas tertimpa oleh batu-batu besar yang dilemparkan dari atas gunung tersebut, menjadi metamorfosis yang digunakan dalam mitologi Sun Wu Kong yang mana dia terlahir dari batu di gunung Hua Guo atau 花果山 Hua Guo Shan yang terletak di wilayah Jiang-Su.

Disebutkan dalam sejarah setelah kematian Sun Jian disebutkan bahwa 孫賁 Sun Ben (putra Sun Qiang sebagai saudara kembar Sun Jian) merupakan keponakan Sun Jian yang mengikuti didalam pertempuran di Xian-Yang kemudian membawa Mayat Sun Jian yang telah diletakkan didalam Peti Mati dan diserahkan kepada sepupunya Sun Ce (putra Sun Jian yang tertua) dan di kuburkan di 江苏 Jiang-Su, yang dahulu sebagai pelabuhan Wu-Ling.

Sun Ben kemudian bersama pasukannya mengikuti atau menyatu dalam pasukan Sun Ce.

Kata Hanoman/Hanuman sendiri yaitu :

侯 Hou atau dialek lain Hao, Hau, Ho, Ha, artinya : Tuan, Bangsawan besar/Bangsawan ke-2 dari 5 urutan kekaisaran Tiongkok, Pejabat tinggi, Raja

猱 Nao atau dialek lain Nou/Nu, No, artinya : Kera, Kera berbulu kuning.

文 Wen atau dialek lain Man artinya : Berbudaya, Berilmu, Berpendidikan, Berintelektual, Berbakat.

Jadi kata 侯猱文 Ha-No-Man atau Hou-Nao-Wen artinya Tuan/Raja Kera yang berbudaya/berpendidikan.

Karakter 侯 Hou atau dialek lain Hao, Hau, Ho, Ha, artinya : Raja, Tuan, Bangsawan besar/ Bangsawan ke-2 dari 5 urutan kekaisaran Tiongkok, Pejabat tinggi yang digunakan pada nama Hao(Hou)-No(Nu)-Man, merupakan gelar yang didapat oleh 孫策 Sun Ce atau juga dikenal sebagai 伯符 Bo-Fu, yang merupakan Putra pertama 孫堅 Sun Jian atau Kakak tertua dari 孫權 Sun Quan.

Sun Ce mendapat gelar 吳侯 Wu Hou artinya Pejabat tinggi ke-2 kekaisaran dibawah kaisar Xian dari Han timur periode akhir dinasti yang setara dengan Raja di wilayah Komandan wilayah/Propinsi 吳 Wu/東吳 Dong Wu (Tung-Go/Ga) sekarang di Zhe-Jiang dan Jiang-Su, gelar ini kemudian diteruskan oleh adiknya yaitu 孫權 Sun Quan karena prestasinya yang di percaya oleh kakaknya sejak dalam operasi militer ke wilayah selatan sungai Yang-Zi/Yang-Tze hingga dia diangkat menjadi Perwira militer (校尉 Xiao Wei) dalam pasukan Sun Ce.

Disebutkan dalam catatan sejarah Tiga Negara/Kerajaan 三國 志 San Guo Zhi, Sun Quan sebagai pria yang bijaksana, ramah, pandai bergaul, humoris dan mempunyai banyak akal, sehingga banyak rakyat jelata yang menyukai dan mendukungnya, juga dia di kelilingi oleh jendral-jendralnya yang cakap dan lihai.

Karakter Sun Quan yang disebutkan dalam catatan sejarah tersebut sama dengan yang menjadi karakter Sun Wu Kong.

Didalam Catatan kompilasi/kumpulan Dewa atau 搜神記 Sou Shen Ji yang disusun oleh 干寶 Gan Bao (Kan Pao/Po) sekitar tahun 315-336 M seorang sejarawan dan penulis istana pada masa 晉元帝 Jin Yuan Di (Chin Yuan Ti) Kaisar Yuan dari Jin tahun 276-323 M menceritakan ketika Nyonya Wu istri Sun Jian ingin melahirkan Sun Ce dia bermimpi Bulan memasuki tubuhnya sedangkan ketika mengandung Sun Quan dia bermimpi Matahari memasuki tubuhnya, atas kejadian tersebut Nyonya Wu menceritakan dan bertanya kepada suaminya Sun Jian tentang mimpi tersebut, Sun Jian menjawabnya bahwa Matahari dan Bulan merupakan manifestasi dari essensi sejati Yin dan Yang, itu merupakan pertanda yang baik bagi keturunan/anak-anaknya untuk menjadi manusia yang hebat.

Didalam literatur atau epos Ramayana yang ditulis Walmiki disebutkan bahwa Sun-Da-Ra/Hanoman pada masa kecil melihat Matahari terbit yang berwarna merah yang dikiranya sebagai buah yang telah matang untuk dimakannya.

Disebutkan pula bahwa Sun-Da-Ra /Hanoman berguru dengan Dewa Surya (Matahari).

Dalam Ramayana disebutkan bahwa Sun-Da-Ra/Hanoman merupakan manifestasi dari Batara Bayu (Angin).

Didalam Ba-Gua, 巽 Xun atau Sun merupakan simbol ke-5 yang merupakan simbol dari 風 Feng (Fung, atau dialek Hokkien Hong, Hung) artinya Angin atau Bayu dan juga melambangkan 木 Mu artinya Kayu, Pohon. 木 Mu atau Kayu/Pohon juga mewakili Timur (Ba-Gua sebagai 震 Zhen) dan Tenggara (Ba-Gua sebagai 巽 Xun).

Dalam Kisah mitologi dalam tradisi Tiongkok bahwa ke-3 Kera disebutkan sebagai :

1. 丹霞 大聖 Dan Xia Da Sheng (Tan Sia Ta Sheng) artinya Orang Bijaksana yang Agung berwajah merah.

2. 通天 大聖 Tong Tian Da Sheng (Tung Tien Ta Sheng) artinya Orang Bijak yang Agung berwajah Hitam.

3. 耍耍 三郎 Shua Shua San Lang atau 爽爽 三郎 Shuang Shuang San Lang artinya Kera muda berwajah Putih.

Didalam pewayangan jawa digambarkan :

- Subali berwarna Merah.

- Sugriwa berwarna Hitam.

- Sundara/Hanoman berwarna Putih.

Nama 孫大 Sun-Da yang artinya Yang Agung Sun yang merujuk kepada 孫權 Sun Quan dengan gelarnya sebagai 吳大帝 Wu Da Di Kaisar Agung dari Wu Timur atau 東吳 Dong-Wu (Tung-Go) masih tetap dipertahankan hingga kini menjadi sebutan nama daerah seluruh wilayah Jawa Barat.

Nama Sun-Da juga digunakan untuk sebutan pulau-pulau di Nusantara yaitu Sun-Da Besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi) dan Sun-Da Kecil (Bali, NTB dan NTT).

Dari dasar klan keluarga/marga Sun yang kemudian dijadikan mitologi sebagai Dewa Kera yang Kuat, Kesatria, Pemberani, Bijaksana dan Melindungi, menjadi banyak disadur menjadi legenda/mitologi di Sun-Da seperti : Lu-Tung Ka-Sa-R Hung dan Ci-Hung Wan-Na-Ra (Kian San Tang).


Kesimpulan


孫大老 大堅 Sun-Da-Ra Kan-Da atau 侯猱文 Hanoman atau 孫悟空 Sun Wu Kong merupakan Kajian dan perbandingan yang didasari dari sejarah Klan Keluarga/Marga (氏 Shi/She) 孫 Sun yang diawali dari 孫堅 Sun Jian sebagai Jendral militer dan panglima perang dibawah Kaisar Xian sebagai Kaisar dinasi Han Timur terakhir yang kemudian diteruskan oleh putra-putranya 孫策 Sun Ce dan 孫權 Sun Quan hingga menjadi Raja di 東吳 Dong Wu (Tung-Go) atau 孫吳 Sun Wu atau Wu Timur yang wilayahnya di 建業 Jian-Ye atau Jian-Kang yang kemudian dikenal sebagai 建康 Nan Jing.


Oleh.

真 皓腦內

Jan Honone


Reff :

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Monkey_King

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Birthday_of_the_

Monkey_God

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sun_Jian

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Eastern_Wu_famil

y_trees

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Lady_Wu_(wife_of_Sun_Jian)

https://zh.m.wikipedia.org/wiki/%E5%A4%AA%E7%8E%84

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Xiangy

ang_(191)

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sun_Ce

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sun_Quan

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Vali_(Ramayana)

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sundara_Kanda

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Kishkindha

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hanuman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber

Prasasti Kudadu Gunung Butak

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak yang masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur. Gunung Butak berada dalam wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu bertarikh 1216 Çaka atau bertepatan dengan 11 September 1294 M, dengan menggunakan aksara Kawi Majapahit. Prasasti ini dipahatkan pada lempeng tembaga (tamra praśasti) yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardha Anantawikramottunggadewa. Prasasti Kudadu atau yang dikenal juga dengan Prasasti (Gunung) Butak – sesuai dengan lokasi ditemukan prasasti – menyebutkan tentang pemberian anugerah raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu berupa penetapan Desa Kudadu sebagai sīma untuk dinikmati oleh pejabat Desa Kudadu dan keturunan-keturunannya sampai akhir zaman. Para pejabat Desa Kudadu itu mendapat anugerah demikian karena telah berjasa kepada raja sebelum dinobatkan menjadi raja dan masih bernama Narārya Saṃgrāmawijaya. Pada waktu itu, Sa

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d