Serat Bimosuci yang juga digubah menjadi serat dewaruci menggambarkan tentang pencarian diri sejati atau hakikat diri dan ketuhanan yang merupakan ajaran Nei-Dan dari filsafat Tao. Karya sastra ini diperkirakan masuk ke Jawa dan ditulis pada masa peralihan majapahit dan demak di padepokan candi CeTo/Ce-Tao, dan menurut penelitian, naskah2 ini di tulis oleh empu Siwamurti yang mana naskah asli nya adalah kitab Nawaruci yang redakturnya berupa bahasa kawi dan di terjemahkan ke dlm bahasa jawa modern oleh sunan kalijaga. Berikut ini saya tuliskan ringkasan serat bimosuci yang digubah menjadi serat dewaruci yg di terjemahkan kedalam bahasa indonesia(nasional) Semoga dapat menambah wawasan kita terhadap khasanah budaya –Serat Dewaruci (Bimosuci) — Arya Sena ketika berguru kepada, Dhang Hyang Druna (resi durna) ia disuruh mencari air yang mensucikan kepada badannya (tirta nirmala atau air ke hidupan), Arya Sena alias Wrekudara pun pulang memberi kabar tentang keberangkatan nya untuk mencari
web blog seputar catatan manuskrip dan sejarah