Langsung ke konten utama

PRASASTI SOJOMERTA DALAM SEBUAH TAFSIR

Isinya :

Dengan pemaknaan yang benar secara umum bisa terungkap yaitu pada saat dinasti Tang terjadi pengisian (semacam program transmigrasi besar besaran penduduk daratan kekaisaran Tiongkok daratan) ke wilayah perbatasan pantai selatan (setidaknya ke Jawa dimana prasasti ditemukan) dan tentunya tidak hanya pantai JAWA karena tidak disebutkan dalam prasasti akan kata Jawa yang diisi oleh orang suku I / Yi ...

Jelas ini program penguasa kekaisaran Tiongkok atau setidaknya program JIE DU SHI 節度使 artinya GUBERNUR MILITER WILAYAH SELATAN kekaisaran Tiongkok yang disetujui oleh kaisar TANG pada waktu itu !!


TEXT:


hiya -mih inan –

is-ânda dapûnta selendra namah santanûnamânda bâpanda

bhadravatinamanda ayanda sampûlanamanda vininda selendra

namahmamâgappâsar lempewângih


KITA COBA PECAHKAN :


Hi Ya Mih I Nan

I San Da Da Pun Ta Se Len Dra Na Mah, San Tan U Na Ma En Da Ba Pa En Da

Bha Dra Wat I, Na Ma En Da A Ya En Da Sam Pu La Na Ma En Da Vi Ni En Da Se Len Dra

Na Mah Ma Ma Ga Pa Sar Lem Pe Wang Ih.


Terjemahanannya :


Hi Ya Mih I Nan

Yan topolek lain Hi 言 artinya menyebutkan

Ya 涯 artinya Pantai, Perbatasan, Tepi, Tepi air ....

Mi / Mih 彌 artinya Mengisi, Untuk diisi.., Yang diisi...

Yi / I 彞 artinya Orang / Suku Yi / I...

Nan 南 = Selatan..

JADI TERJEMAHANNYA ADALAH :

Hi Ya Mih I Nan = Menyatakan Perbatasan pantai yang di isi orang Yi / I di selatan


I San Da Da Pun Ta Se Len Dra adalah Namanya, San Tan U adalah nama Bapaknya Bhadra Wat I, nama ayahnya Sam Pu La atau Sam Bu Warman (La = Lao = Yang Terhormat, Tertua) Cham Po / Pa sebagai Istri Se Len Dra...

... makna lainnya : Bhadra Wati sebagai istri Selendra mempunyai ayah bernama Sampula atau Sam Bu Warman.

Bhadra Wat I.. kata WAT 越 = YUE, VIET artinya Orang YUE, Orang Tiongkok Selatan wilayah kekaisaran Tang (sekarang terpisah jadi sebagian Vietnam) ... sedangkan kata I 姬 = JI, YI / I, GEI, KI artinya WANITA, PUTRI, CANTIK, INDAH


Na Mah Ma Ma Ga artinya Marga Ma dari Keluarga Ibu Paser (Pasir) Lempe adalah Lin Yi Utara, yang sekarang Da Nang, Vietnam, Wang Ih (Wang Yi / I) artinya Raja Yi / I.


NOTE:

Semua Prasasti menafsirnya mesti terkait dengan pusat kekuasaan Kekaisaran Tiongkok pada waktu itu ...

Menafsir Prasasti tidak mudah dan tidak boleh sembarangan ... hanya orang yang tahu bahasa I / Yi dan yang tidak mempunyai kepentingan menjajah yang bisa menafsir dengan benar !!


Oleh.

真 皓腦內

Jan Honone/Zhen Haonuonei & Ji Kan Da


Editor.

Koh Tzu


Referensi:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Sojomerto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber

Prasasti Kudadu Gunung Butak

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak yang masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur. Gunung Butak berada dalam wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu bertarikh 1216 Çaka atau bertepatan dengan 11 September 1294 M, dengan menggunakan aksara Kawi Majapahit. Prasasti ini dipahatkan pada lempeng tembaga (tamra praśasti) yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardha Anantawikramottunggadewa. Prasasti Kudadu atau yang dikenal juga dengan Prasasti (Gunung) Butak – sesuai dengan lokasi ditemukan prasasti – menyebutkan tentang pemberian anugerah raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu berupa penetapan Desa Kudadu sebagai sīma untuk dinikmati oleh pejabat Desa Kudadu dan keturunan-keturunannya sampai akhir zaman. Para pejabat Desa Kudadu itu mendapat anugerah demikian karena telah berjasa kepada raja sebelum dinobatkan menjadi raja dan masih bernama Narārya Saṃgrāmawijaya. Pada waktu itu, Sa

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d