Langsung ke konten utama

采約 霸么 JAYA BAYA Dalam Tinjauan Filologi dan Kesejarahan

Dalam cerita tutur, kesusastraan maupun kesejarahan di jawa sering kali mendengar tentang istilah atau kata "Jaya Baya" yang merujuk pada seorang raja kediri dengan ramalannya. Tetapi dalam pembahasan ataupun diskusi sejarah jarang yang memberikan penjelasan tentang makna dari kata JAYA BAYA itu sendiri yang sangat terkait dengan kebenaran sejarah itu sendiri.

Untuk itulah perlu kiranya ada ulasan anti tesis(croscek) tentang makna JAYA BAYA untuk mengungkap fakta sejarah yang sebenarnya yang selama ini tertutup rapat dengan mitos dan dongeng sejarah yang terlanjur menjadi dogma sejarah di indonesia.

Untuk membahas hal tsb tentu syarat utamanya adalah pikiran yang terbuka dan membuka hati atas kebenaran-kebenaran baru atas fakta sejarah baru, jika keduanya telah terpenuhi barulah kita bisa melihat secara jernih dan nyata tentang kebenaran sejarah yang sebenarnya. 

Pada postingan kali ini penilis akan mengulas tentang JAYA BAYA dari sudut filologi aksara kunonya dan sejarah yang terkait tanpa terjebak dalam batasan geografis. Berikut paparannya...


Kata 采約 霸么 JAYA BAYA BERMAKNA SUATU PERJANJIAN (JANJI) BATAS WILAYAH BAGI BANGSAWAN FEODAL ATAU RAJA KECIL yang diberikan oleh CHEN JUN QING atau TAN CUN KING (dialek Hokkien) sebagai 安撫使 AN FU SI atau 參贊 軍事 CANZAN JUN SHI atau 参赞 都督府 CAN ZAN DUDU FU pada masa Dinasti Song Selatan atau 南宋 Nan Song 1127-1279 M.


福建 FU JIAN (FU CHIEN)


Nama 福建 Fu Jian (FU CHIEN, dialek Min Nan : HOK KIEN) merupakan penggabungan nama dua wilayah yaitu : kata FU dari wilayah 福州 FU ZHOU (FU CHOU, dialek Min Nan : HOK CIU) dan JIAN dari wilayah 建州 JIAN ZHOU (CHIEN CHOU, dialek Min Nan : KIEN CIU) sekarang wilayahnya disebut sebagai 南平 NAN PING.


Di wilayah ini yang pada awalnya didiami oleh para bangsawan 8 keluarga yaitu : Lin (林), Huang (黄), Chen (陈), Zheng (郑), Zhan (詹), Qiu (邱), He (何), He (何), dan Hu (胡), Empat keluarga yang menjadi Rumah keluarga utama seperti : Lin (林), Huang (黄), Chen (陈) dan Zheng (郑) hingga sekarang di wilayah FU JIAN.


Para raja dinasti 李 Lý (Li) Vietnam 1009-1225 M merupakan etnis Tionghoa yang berasal dari distrik (desa) Jinjiang di prefektur Quanzhou yang awalnya dari Lý Thái Tổ/Ly Cong Uan atau 李公蘊 Li Gong Yun, nenek moyang keluarga penguasa Dinasti Ly. Latar belakang keluarga Lý Công Uẩn yang berasal dari Fu Jian sebagai dasar para sejarawan Vietnam seperti Trần Quầc Vượng .


Pendiri Dinasti 陳 Trần (Chan/Tan) di Vietnam 1225-1400 M, Kaisar 陳太宗 Trần Thái Tông (Chen Tai Zong/Tan Tai Chong), merupakan cicit dari orang Fu Jian yang datang ke Vietnam dari klan Chen.

Orang-orang dari dinasti Song, seperti Zhao Zhong dan Xu Zongdao , melarikan diri ke dinasti Trân (Chen/Tan) vietnam utara setelah terjadi invasi Mongol ke Tiongkok. Pendeta Daois, Xu Zong dao yang mencatat invasi Mongol dan menyebut mereka "bandit utara", juga datang dari Fujian.


Pada masa dinasti Ly atau Li di vietnam utara dalam periode Raja Ly Nhan Tong (dalam dialek vietnam) atau 李仁宗 Li Ren Zong 1072-1128 M, terjadi ketegangan atas Raja Vietnam tersebut dengan Kaisar Song disebabkan atas kebijakan Reformasi pada tahun 1069 M oleh perdana menteri Kaisar Song yaitu 王安石 Wang An Shi, sehingga Vietnam dan Kaisar Song membawa(terjadi) pertempuran, pada pertempuran ini Kaisar Song dibantu oleh kerajaan bawahannya yaitu Champa dan Khmer(kamboja,Laos).


Hubungan buruk antara Kaisar Song dan Raja Vietnam berakhir ketika Raja Li Tanh Tong (dalam dialek vietnam) atau 李神宗 Li Shen Zong naik tahta pada tahun 1116-1138 M yang mengembalikan hubungan dengan dinasti Song Selatan.


Ly Tanh Tong nama kecilnya yaitu 李陽 煥 Ly Duong Hoan (dalam dialek vietnam) atau Li Yang Huan yang merupakan anak angkat dari raja terdahulu yaitu Ly Nhan Tong dengan permaisuri Tran (dialek vietnam) atau Chen/Tan (karena di bawah Lady Chen/Tan/Tran Li Yang Huan dapat menjadi raja). Ly Tanh Tong merupakan anak kandung dari adik kandung Raja Nhan Tong yang mengartikan bahwa dia sebagai keponakan Raja Ly Nhan Tong.


Dinasti Song pada tahun 1127-1279 M berpindah ibukota yang berawal di utara (Song Utara atau 北宋 Bei Song, 960-1127 M) di 汴京 Bian Jing (sekarang 開封 Kai Feng) setelah diserang oleh dinasti Jin (Jurchen) pindah menjadi 南宋 Nan Song atau Song selatan yang ibukotanya di selatan sungai 揚子 Yang Zi atau Yang Tze (nama asli sungai adalah 长江 Chang Jiang) yaitu di 臨安 Lin An (sekarang 杭州 Hang Zhou, Zhejiang).


Pada masa dinasti 南宋 Nan Song atau Song Selatan kekaisaran membangun Pertahanan Angkatan Laut Permanen pada tahun 1132 M yang bermarkas di Ding Hai, Zhejiang dan pelabuhan wilayah Quan Zhou, Fu Jian merupakan pelabuhan terbesar di Dunia, pada masanya.


陳俊卿 CHEN JUN QING / TAN CUN KING


Chen Jun Qing atau Tan Cun King seorang pemuda yang berasal dari desa Pu Tian propinsi Fujian yang hidup pada tahun 1113-1186, dia merupakan pejabat Kaisar pada masa Dinasti Song Selatan (Nan Song) yang karirnya dimulai sebagai seorang sarjana yang Lulus ujian kekaisaran ( 進士 Jin Shi), berbagai jabatan pun pernah di pegang olehnya seperti :


- 监察御史 Jian Cha Yu Shi artinya Pengawas Pejabat Kekaisaran atau sebagai...

观察推官 Guan Cha Tui Guan artinya Hakim Prefektur/Proponsi dan Pejabat Pemeriksa/

Pengawas di Prefektur/Propinsi 泉州 Quan Zhou, Fu Jian (pada masa dinasti Song disebut sebagai 路 LU artinya Prefekture/Propinsi yang secara bergantian kadang juga disebut 州 ZHOU).


- 參贊 軍事 Can Zan Jun Shi artinya Petugas diplomatik yang membawahi Urusan Militer atau sebagai...

参赞 都督府 Can Zan DuDu Fu artinya Pejabat Tinggi yang membawahi Komandan Prefektur/propinsi Militer (Dudu Fu atau Gubernur Jendral)


- 南宋宰相 Nan Song Zai Xiang artinya Perdana Menteri/Kanselir Dinasti Song Selatan 1127-1279 M (宰相 Zai Xiang : Perdana Menteri).


- Gelar Anumerta sebagai 太師 Tai Shi artinya Guru (Tutor) Kekaisaran.


Chen Jun Qing menyatukan dua prefektur untuk dijadikan sebagai 路 Lu artinya PROPINSI yaitu 福州 Fu Zhou dan 建州 Jian Zhou dan mengintruksikan untuk perdamaian para komandan lokal dibawahnya seperti yang disebut dalam sejarah tiongkok dengan gelar disebut 安撫使 AN FU SHI artinya Komisioner (Kepala komisi) yang mengendalikan Komondan militer wilayah atau disebut 都督府 Du Du Fu.


Pada masa Dinasti Song terjadi reformasi(perombakan) penataan wilayah yang mengatur kepada para Jie Du Shi (Komisaris Militer Wilayah) yang awalnya digunakan pada masa Dinasti Tang yang kemudian di sentralisasi di bawah Komisioner Militer Pusat yang membawahai Komandan Miiter wilayah (Lokal) yang disebut 都督府 Du Du Fu dalam Pejabat Komisioner tersebut adalah Chen Jun Qing atau Tan Cun King dengan gelar 安撫使 AN FU SHI atau kadang disebut juga sebagai 參贊 軍事 CAN ZAN JUN SHI artinya Petugas diplomatik yang membawahi Urusan Militer atau

参赞 都督府 CAN ZAN DUDU FU artinya Pejabat Tinggi yang membawahi Komandan Militer Lokal/wilayah.


Sentralisasi para Komandan Militer wilayah (Jie Du Shi) terkait juga dengan wilayah vietnam, champa, khmer dan Jawa yang disebutkan bahwa wilayah Vietnam, champa dan khmer di bawah 12 Penguasa Lokal (yang sebelumnya atau leluhurnya sebaga Jie Du Shi pada masa dinasti Tang) atau yang disebut sebagai 十二 使君 SHI ER SHI JUN (THAP NHI SU QUAN dalam dialek vietnam) yang juga ke-12 desa atau distrik ini disebutkan dalam prasasti NGAN TANG yang di kiaskan dalam kata CANCU TAN PA MUSUH.


都督府 DU DU FU


Gelar DU DU dikenakan pada masa Dinasti HAN dan Dinasti TANG yg kemudian menjadi sebutan lain untuk JIE DU SHI, untuk itu disebut sebagai prasasti HAN TANG.

Sistem Administrasi dan Militer wilayah tentunya harus dipahami ketika terjadi perubahan-perubahan dari era dinasti ke dinasti di Tiongkok sehingga dapat memahami runutan sejarahnya...

Kata FU ini pada masa Dinasti Song merupakan Wilayah atau Prefektur kusus untuk membawahi atau memusatkan (sentralisasi) para DUDU Komanda Militer Wilayah.

Jenggala dan Kediri merupakan wilayah bawahan atau wilayah kekuasaan para 12 SHI JUN (bekas DUDU atau JIE DU SHI)...


采約 霸么 JAYA BAYA


Kata JAYA BAYA sendiri mengandung makna, yaitu :

JAYA atau CAI-YAO

采 CAI atau JAI artinya MENDAPATKAN, MENERIMA, MENGUMPULKAN, POSISI RESMI, PERDIKAN, PENJATAHAN UNTUK BANGSAWAN FEODAL (LOKAL)

約 YAO artinya PERJANJIAN, MEMBUAT JANJI, UNTUK MEMBUAT BATAS

采約 JAYA artinya PERJANJIAN (JANJI) UNTUK PENJATAHAN BANGSAWAN FEODAL

BAYA atau BA-YAO

霸 BA artinya TUAN, BANGSAWAN FEODAL, RAJA

么 YAO artinya KECIL, MUDA

霸么 BAYA artinya RAJA KECIL atau TUAN MUDA


CANCU TAN PA MOSUH


Cancu Tan Pa Mosuh merupakan atauran baru dan ikrar sebagai merupakan penyatuan wilayah yang sebelumnya di pegang oleh 度使 Du Shi/Tu Shi (sisitem masa pemerintahan Dinasti Han) atau 節度使 Jie Du Shi (sistem masa pemerintahan Tang), seperti yang disebutkan nama prasasti tersebut yaitu HAN-TANG

Wilayah yang dimaksudkan dalam prasasti tersebut adalah Can Cu Tan Pa-Mo Suh dan Can Cu Ra-Ga Da-Ha..., kata Cu(Chu) merupakan karakte Zi artinya Tuan (Penguasa Lokal) dalam Lima peringkat penguasa Zi merupakan peringkat ke-4 (Gong, Hou, Bo, Zi dan Nan).

Kata Tan Po-Mo suh kemudian apa yang disebut sebagai Pa-Mo Tan.


Perubahan sistem komandan wilayah kemudian di pegang langsung oleh Pusat pada masa Dinasti Song selatan sebagai yang bertanggung jawab adalah Chen Jun Qing dengan jabatan sebagai 參贊都督府 Canzan Dudu Fu.

參贊都督府 Canzan Dudu Fu

Pejabat Tinggi Pengawas dan Bimbingan (Konselor) yang bertanggung jawab atas panglima Tertinggi dan Komandan perfektur (Wilayah) dalam penggabungan

參贊 Can Zan : Pejabat Tinggi pengawas, Bimbingan dan Memutuskan (Konselor)

Kata 參 Can artinya sebagai Pengawas, Bimbingan dan Memutuskan, Mengikuti, Bergabung, Menggabungkan.

Makna 參 Cen/Shen yang berasal dari "Tiga dalam Kesatuan" yang merujuk Tiga Bintang di utara atau San Yuan, kata 參 Cen/Shen sama seperti San Bao/San Po/Sam Po (jabatan yang digunakan Zheng He/Cheng Ho pada masa Dinasti Ming).

都督 Du Du artinya Panglima Militer, atau Gubernur propinsi untuk Militer dan sipil (administrasi)

府 Fu artinya Pusat Pemerintahan, Istana Kekaisaran, Prefektur.


Kemudian di wilayah pusat (Kekaisaran Song) komandan propinsi bukan lagi sebagai Jie Du Shi tetapi 都督 府 Dudu Fu


Oleh.

真 皓腦內

Jan Honone/Zhen Haonuonei.


Editor.

Koh Tzu


Risalah dalam diskusi sejarah di group 覓 探以 MI TAN-I 道佑 TA(TAO)-YU 趙華 JA-WA (ZHAO-HWA) 趙遺 JA-WI (ZHAO-WI)


Referensi:

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Fujian

https://en.m.wikipedia.org/wiki/

Song_dynasty#Southern_Song,_1127–1279

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Lý_dynasty

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Lý_Nhân_Tông

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Lý_Thần_Tông

https://zh.m.wikipedia.org/zh-hant/陳俊卿_(南宋)

https://baike.baidu.com/item/陈俊卿/4528535

https://zh.m.wikipedia.org/zh-hant/陳俊卿

http://www.chinaknowledge.org/History/Song/

song-map.html

https://en.m.wikipedia.org/wiki/

Anarchy_of_the_12_Warlords

https://ngalam.co/2017/04/16/prasasti-hantang-hadiah-raja-jayabhaya-warga-ngantang/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber

Prasasti Kudadu Gunung Butak

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak yang masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur. Gunung Butak berada dalam wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu bertarikh 1216 Çaka atau bertepatan dengan 11 September 1294 M, dengan menggunakan aksara Kawi Majapahit. Prasasti ini dipahatkan pada lempeng tembaga (tamra praśasti) yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardha Anantawikramottunggadewa. Prasasti Kudadu atau yang dikenal juga dengan Prasasti (Gunung) Butak – sesuai dengan lokasi ditemukan prasasti – menyebutkan tentang pemberian anugerah raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu berupa penetapan Desa Kudadu sebagai sīma untuk dinikmati oleh pejabat Desa Kudadu dan keturunan-keturunannya sampai akhir zaman. Para pejabat Desa Kudadu itu mendapat anugerah demikian karena telah berjasa kepada raja sebelum dinobatkan menjadi raja dan masih bernama Narārya Saṃgrāmawijaya. Pada waktu itu, Sa

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d