Langsung ke konten utama

Sansekerta Bagian Integral dari Budaya Austronesia


Tahukah anda bahwa Sansekerta itu pada awalnya bukan suatu bahasa tetapi sebuah ajaran atau falsafah moralitas [1a] bangsa tiongkok kuno yang diajarkan kepada keturunannya termasuk suku Yue (Austronesia).


Mungkin selama ini sansekerta dikenal secara umum sebagai sebuah bahasa yang berasal dari india yang dibawa oleh bangsa indo arya/eropa berdasarkan pendapat para ahli kolonial barat, tetapi hal itu salah besar, mari kita buktikan....


Teori Ahli Barat


Penelitian bahasa Sanskerta dipelopori dimasa penjajahan atau kolonialisasi oleh para ahli kolonial Barat dimulai oleh Heinrich Roth (1620–1668) dan Johann Ernst Hanxleden (1681–1731), dan dilanjutkan dengan proposal rumpun bahasa Indo-Eropa oleh Sir William Jones dengan pendekatan perbandingan tentang bahasa sansekerta india dengan bahasa eropa (1).


Para ahli kolonial barat tersebut berasumsi bahwa Astadhyayi (tata bahasa 8 bab) karya Panini diperkirakan atau konon katanya ditulis tahun 500 SM yang kemudian para ahli kolonial barat menggunakannya sebagai dasar bukti manuskrip dari pendapat mereka tentang bahasa Sansekerta yang berasal(turunan) dari bahasa Indo Arya/eropa dan mereka memperkirakan bahasa sansekerta sudah ada jauh sebelum itu yaitu kira-kira tahun 1700 SM berdasarkan kajian  

para ahli kolonila barat tentang umur Rigweda yang ditulis dalam aksara devanagari yang juga masih mengandung "Dugaan" atau "tafsiran" yang tidak pasti karena tidak ada bukti manuskrip Rigweda yang setua itu, apalagi aksara devanagari baru ada pada abad ke-11dan yang pasti itu baru berupa DUGAAN saja.


Anti Tesis Teori Ahli Barat


Seperti yang kita ketahui bahwa para ahli kolonial barat pada masa itu mempunyai tendensi penjajahan (ketidak netralan dalam argumen/pendapat) sehingga pendapat mereka perlu dikaji ulang atau dipertimbangkan dan dikritisi kembali dan tidak diterima atau ditelan mentah-mentah begitu saja.


Ada beberapa kelemahan atas pendapat/ teori Heinrich Roth, Johann Ernst Hanxleden dan kawan-kawan tsb yang cukup signifikan dan seharusnya dilakukan  uji pembuktian terbalik disertai bukti manuskrip yang terbaru yang lebih pasti sehingga klaim bahasa sansekerta (sansekertabhasa) dari india yang berasal dari bangsa indo arya/eropa perlu diluruskan kebenarannya.


Pertama, objek penelitian mereka berfokus pada india tanpa memperhatikan bahasa-bahasa di asia tenggara dan tiongkok secara seksama atau mendalam khususnya bahasa halus dari Suku bangsa Yue (Tai Kadai dan Austronesia) yang mendiami disebelah timur India.


Kedua, bukti manuskrip yang digunakan sebagai rujukan adalah Regveda dan Astadhyayi karya Panini yang sebenarnya masih bersifat dugaan atau kira-kira karena bentuk fisiknya tidak pernah ada termasuk aksara apa yang digunakan dimasa awalnya juga tidak bisa diketahui secara jelas, apakah itu aksara brahmi ataukah palawa ataukah yang lain?, Yang artinya pendapat tsb hanya berupa DUGAAN atau KIRA-KIRA yang tidak mempunyai bukti manuskrip yang cukup kuat sebagai akar landasan argumen mereka, tetapi secara pasti manuskrip Rigveda dan Asthadyayi yang tertua ditulis dalam aksara devanagari yang baru muncul sekitar abad ke-11 M.


Ketiga, pendapat tsb bertentangan dengan teori penyebaran bahasa austronesia yang dilakukan oleh bangsa austronesia yang bermigrasi dari taiwan dan timur tiongkok menuju asia tenggara, india hingga madagaskar di afrika (2).


Keempat, Pembawa bahasa sansekerta ke India

Dalam sejarahnya, di india pernah dikuasai oleh suku Yue dari tiongkok antara lain kerajaan Kusana oleh suku Yue-Chi dan kerajaan Panyue/Pandyan oleh suku Yue/Yi, dalam catatan tiongkok, kerajaan kusana india didirikan oleh suku Yue-Chi tiongkok dari wilayah Gansu yang menduduki/mencaplok wilayah india, pakistan, afganistan dan sebagian asia tengah.

Suku bangsa tiongkok itu adalah suku Yue Chi yang leluhurnya berasal dari timur tiongkok (3)(4). Suku Yue-Chi inilah yang memperkenalkan bahasa sansekerta di india, hal ini bisa dilihat dengan bukti manuskrip maklumat pilar-pilar raja Asoka dimana maklumat tersebut ditulis dalam bahasa Magadhi dengan aksara Brahmi, serta di barat laut (Gandhara) ditemukan maklumat yang ditulis dalam aksara Kharoshthi dalam bahasa Yunani dan bahasa Aram (5)(6), sedangkan bahasa Sansekerta tidak pernah ditemukan, sehingga dapat digunakan sebagai pendukung pembuktian awal kalau bahasa sansekerta pada masa raja Asoka belum ada di India.

Selain itu diselatan india berdiri kerajaan Panyue/Pandyan atau Han-Yue-Wang yang juga didirikan oleh bangsa Yue yang ada dalam komando sirkuit (Lu) Yi (merujuk pada Lin-Yi atau Yue-Nan) [21] yang juga memperkenalkan aksara Bai-Lao-Hwa (Palawa) dan ajaran Sansekerta(dengan bahasa halus Yue/Austronesia) di india selatan.

selain itu juga suku Yue-Chi (dinasti kusana) memperkenalkan penanggalan saka(sage/sakao) di india yang dibawa dari tanah leluhurnya di tiongkok.


Kelima, Prasasti Vo Chan abad ke-2 atau 3

Merupakan manuskrip prasasti yang ditulis dalam bahasa sansekerta pertama di dunia dengan menggunakan aksara pra-palawa (aksara palawa sebelum ada dinasti palawa) yang ditemukan di Lin-Yi Vietnam (7).

Prasasti ini bahkan mendahului dari prasasti-prasaati berbahasa sansekerta yang ada di india, dalam sejarahnya wilayah vietnam kuno merupakan bagian dari kekaisaran/dinasti tiongkok dimana dari sisi politik, ekonomi, budaya, bahasa dan aksara sangat dipengaruhi dinasti di tiongkok (8)(9).


Keenam, Catatan Biksu Yi Jing

Dalam catatannya, biksu yijing mempelajari  2 bahasa di Sriwijaya yaitu bahasa sansekerta yang ditulis dgn kata Sanzi dan bahasa pali [10], bahasa sansekerta tidak lain adalah bahasa sanzijing [11][12] dalam aksara dan bahasa halus suku yue atau dikenal dgn bahasa halus austronesia dengan aksara yue(palawa) sedangkan bahasa pali(Li=Yue/Yi) adalah bahasa melayu kuno yang merupakan bahasa umum bangsa yue atau austronesia itu sendiri seperti yang digunakan dalam prasasti-prasasti Sriwijaya seperti kedukan bukit dll.

Yang dimaksud bahasa San Zi(Sansekerta) oleh biksu Yi Jing tidak lain adalah Bahasa yang digunakan suku Yue untuk mengajarkan San Zi Jing yang merupakan ajaran pendidikan tentang moralitas dan budi pekerti (yang dianggap berharga) yang ditulis dalam aksara Yue burung cacing /nio chong shu atau lebih dikenal dengan aksara palawa (lihat aksara prasasti pedang gojian di timur tiongkok) [13].

Pada masa sebelum dinasti Tang, Pusat pendidikan bahasa dan aksara Yue/Yi atau I (bahasa sansekerta dan aksara palawa) itu ada di Ko-Ying (nama kuno Sriwijaya) dan Ho-Ling, karena itulah biksu Yijing belajar bahasa Sansekerta, Pali (bahasa halus dan umum bangsa Yue/Austronesia) dan aksara Palawa (Bai Lao Hwa / Nio Chong Shu)  di Sriwijaya.


Ketujuh, Suku Yue/Yi atau I atau dikenal dgn Austronesia merupakan suku/bangsa yang asalnya dari timur tiongkok dan taiwan [14] [15] dalam sejarah tiongkok suku bangsa Yue mempunyai peradaban yang sangat maju khususnya di bidang pertanian, tata kelola air dan sistem kelautan/perkapalan, hal ini bisa dibuktikan dengan penemuan situs Liangzhu di timur tiongkok yang sangat menakjubkan [16]. Berdasarkan kamus besar tiongkok, suku bangsa Yue/Austronesia disebut dengan nama Huaxia yang artinya suku bangsa keturunan tiongkok [17] [18] yang menyebar di wilayah timur tenggara dan selatan tiongkok termasuk kepulauan nusantara, india hingga madagaskar.


Kedelapan, Suku Jawa penutur Terbesar Bahasa Sansekerta.

Seperti yang dijelaskan bahwa suku jawa adalah suku terbesar dari bangsa Austronesia yang masih mewarisi tradisi/budaya dari leluhurnya.

Suku jawa mempunyai populasi yang besar yang masih menuturkan bahasa sansekerta belum lagi suku-suku lain seperti bali, madura, sunda dll, yang mempunyai bahasa halus yg mempunyai kesamaan, jika dibandingkan orang india sangat jauh sekali, di india penutur bahasa sansekerta berjumlah tidak lebih dari seribu orang sedangkan dijawa jumlahnya lebih dari puluhan juta orang [19].


Perbandingan Bahasa


Banyak kosa kata bahasa sansekerta yang mengadopsi bahasa umum dari suku Yue/Austronesia dan hal tersebur bukan bahasa yang berbeda, hal ini sangat wajar karena bahasa sansekerta adalah bahasa halus suku Yue untuk mengajarkan pendidikan moral pada anak.


Contoh kata "I" (tiongkok) yang artinya satu yang diucapkan oleh suku yue dgn kata "Ji" atau "Si-Ji" atau "Hi-Ji", dalam bahasa jepang disebut "I-chi" dan untuk halusnya diucapkan dengan kata "Ik/Ika", kata halus inilah yang disebut dengan bahasa sansekerta (San zi kata) yang fungsinya memperhalus bahasa untuk pendidikan moralitas anak.


Kandungan kosakata sansekerta pada bahasa halus jawa 50% dan pada bahasa kawi jawa bisa lebih dari itu[19], bagaimana dengan di india?

Kalau ditanya apakah bahasa ahlus jawa(kawi) mempunyai kandungan kosa kata sansekerta lebih dari 50% saja ?, Terus bagaimana kandungan kosakata sansekerta didalam bahasa hindi/urdu di india? yang juga banyak menyerap bahasa inggris, arab, tiongkok, parsi dan austrik?, Tentu kurang fair jika bahasa sansekerta di india dianggap 100% dan dijadikan standar baku, padahal banyak kosakata bahasa sansekerta yang ada di india banyak juga mengadopsi bahasa ingris, arab, persia,china dan lainnya seperti kosa kata "cek" dalam versi bahasa sansekerta india yang diserap dari bahasa inggris sedangkan bahasa sansekerta di indonesia/jawa tidak mengenal kosa kata "cek" dalam bahasa sansekertanya.


Pembuktian Terbalik


Pembuktian terbalik perlu dilakukan untuk mengetahui apakah bahasa sansekerta berasal dari bangsa indo arya/eropa atau dari bangsa Yue (Taikadai-Austronesia) dengan melihat asal usul akar kosakata , jika pendapat atau teori barat itu metode Top to Bottom dimana teori/pendapat tersebut berawal dari gagasan "segala sesuatu harus berasal dari barat/eropa" sbg Top nya kemudian turun ke bawah/bottom dgn cara mencari kata-kata yang mempunyai persamaan dengan kata-kata bahasa eropa, maka untuk uji pembuktian terbaliknya dengan metode Bottom to Top dengan cara mengambil sample kosakata yang umum/sering digunakan dalam bahasa sansekerta kemudian dilakukan pengujian dengan bahasa eropa ataupun dengan bahasa Yue (Taikadai - Austronesia)

Kita akam menggunakan kosakata asli bahasa Sansekerta sebagai uji pembuktian terbalik dengan menggunakan kosakata  "Ika", "Rwo/Rwa", "Tri"/"Ti" dll yang sering digunakan penanda jumlah atau angka dalam bahasa sansekerta [20].


Sejarah Asal Muasal 三字 口爾它 SAN-ZE KA-R(ER)-TA


San-Ze(Tze)

漢字 Han Zi artinya Karakter Tulisan/Huruf Dinasti Han.

Kata 漢字 Han Zi diucapkan Han-Tze atau Han-Ze dalam dialek selatan atau Min-Nan (Hokkien) diucapkan Han-Ji.

Kata 漢字 Han Zi didalam dialek Jepang diucapkan Kan-Ji yang sampai sekaran Karakter Tulisan/Huruf digunakan dalam penyebutan karakter tulisan Jepang.

Kata 字 Zi atau Tze/Ze artinya Karakter Tulisan/Huruf digunakan pada kata San-Ze Ka-Er-Ta.


San-Zi atau San-Ze(Tze) :

三 San artinya 3 (Tiga)

Jadi kata San-Ze(Tze) atau San-Zi artinya Karakter Tulisan/Huruf dari Tiga Rumah Keluarga atau 三家 San Jia yang berasal dati Rumah Keluarga Jin.

三家 San Jia atau San Cia dalam dialek selatan atau Min-Nan San Ka atau Sam Ka atau dalam karakter lain 仨家 Sa Jia atau Sa Cia atau Sa Ka/Ga.

Dalam sejarah Tiongkok 三家 San Jia atau San Ka atau 仨家 Sa Jia atau Sa Ka terkait erat dengan sejarah 晉家 Jin Jia artinya Rumah Keluarga Jin yang terbagi Tiga Keluarga yaitu 魏 Wei, 趙 Zhao dan 韓 Han pada masa Dinasti Zhou (antara periode Musim semi dan gugur dan periode negara berperang) di wilayah 魏 Wei, ketiga Rumah keluarga yang berasal dari Jin tersebut disebut 三晉 San Jin atau 三家 分晉 San Jia Fen Jin artinya Jin yang terbagi menjadi Tiga Keluarga.

Wilayah 晉 Jin merupakan wilayah/propinsi utama tempat kekaisaran (ibu kota kekaisaran) dari Dinasti 夏 Xia, 商 Shang dan 周 Zhou, Propinsi Jin pada masa awal Dinasti Zhou ibu kotanya berada di 唐 Tang.

Jadi kata 三字 San-Ze(Tze) atau San-Zi artinya Karakter Tulisan/Huruf yang berasal dari Tiga Rumah Keluarga Jin atau 三晉 San Jin.


Karta atau Ka-Er-Ta

口 Kou dialek lain Ko atau Ka artinya Mulut, Bunyi, Bunyi Mulut, Ucapan/Dialek, Kata.

爾 Er atau R artinya Menjadi, Sebagai, Ini, sebagai partikel akhir suku kata.

它 Ta artinya Itu, Kata ganti milik (Nya).

Jadi 口爾它 Ka-R-Ta atau Kou-Er-Ta artinya Itu Sebagai Ucapan Kata.

Kata 口爾它 Ka-R(Er)-Ta yang sekarang menjadi 口它 Ka-Ta atau Kou-Ta artinya Itu Ucapan/Kata.


Jadi secara keseluruhan 三字 口爾它 San-Ze(Tze) Ka-Er-Ta (Kerta) atau San-Zi Kou-Er-Ta artinya Karakter Tulisan/Huruf yang berasal dari Tiga Rumah Keluarga Jin atau 三晉 San Jin Itu menjadi Dialek/Kata.

San-Ze Kerta populer ketika terkait erat dengan orang 月氏 Yue-Zhi yang mendirikan Kerajaan Ku-Shan atau 貴霜 Gui-Shang dimana di kerajaan tersebut terdapat sekolah pembelajaran Sarwatiwada atau Sarvativada.


月氏 Yue-Zhi awalnya tinggal di wilayah 甘肅 Gan-Su (Kan-Su) atau Gan Zhou dan Su Zhou atau disebut juga sebagai 隴西 Long Xi.

Yue-Zhi mengalami konflik dan mengalami kekalahan dengan suku lain di wilayah ini yang kemudian disebut sebagai 匈奴 Xiong-nu pada abad ke-2 SM.

Yue-Zhi kemudian bermigrasi dan terpecah menjadi dua kelompok, kelompok yang besar disebut sebagai 大月氏 Da Yue-Zhi bermigrasi ke wilayah Bakhteria (Asia Tengah) yang meliputi Songdiana, Hindu Kush, Afghanistan, Tajikistan, Uzbekistan, Pamir.

Da Yue-Zhi salah satunya mendirikan kerajaan yang bernama 貴霜 Gui Shuang atau Ku Shan.

Sedangkan kelompok Kecil Yue-Zhi atau 小月氏 Xiao Yue-Zhi bermigrasi ke dataran tinggi Tibet atau 青海 Qing Hai yang kemudian mendirikan Kekaisaran Tibet.


Orang-orang Yue-Zhi terkait erat dengan apa yang disebut sebagai suku Miao atau 苗族 Miao Zu yang meliputi juga orang suku Hmong, Hmu, Xong (Xiong), a-Hmao atau juga disebut sebagai Miao-Yao atau juga sebagai Mien/Min.


Dalam sejarah Tiongkok disebutkan pada masa Kaisar Shun 2294-2184 SM (kaisar Shun merupakan lahir dan tinggal di Shan Dong) dia merelokasi beberapa suku 三苗 San Miao ke wilayah San Wei atau sunga Wei di wilayah Gan-Su (Kan-Su) yang merupakan awal mula leluhur bangsa Kusan(Yue Zhi) yang mengajarkan atau memperkenalkan bahasa Sansekerta di India.


Referensi:


1a)https://atnews.id/portal/news/5828

1)https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskerta

2)https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rumpun_bahasa_Austronesia

3)https://en.m.wikipedia.org/wiki/Yuezhi

4)https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yuezhi

5)https://id.m.wikipedia.org/wiki/Maklumat-maklumat_Asoka

6)https://www.wikiwand.com/en/Edicts_of_Ashoka

7)https://en.m.wikipedia.org/wiki/V%C3%B5_C%E1%BA%A1nh_inscription

8)https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ma_Yuan_(Han_dynasty)

9)https://en.m.wikipedia.org/wiki/L%C3%BC_Dai

10)https://archive.org/stream/recordofbuddhist00ichi#page/156/mode/2up

11) http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/konten/esai/item/56-san-zi-jing-lenyapkah-budaya-membaca-dan-belajar

12)http://www.chinaknowledge.de/Literature/Classics/sanzijing.html

13)https://en.m.wikipedia.org/wiki/Bird-worm_seal_script

14)https://en.m.wikipedia.org/wiki/Dongyi

15)https://en.m.wikipedia.org/wiki/Baiyue

16)https://en.m.wikipedia.org/wiki/Liangzhu_culture

17)https://en.m.wikipedia.org/wiki/Huaxia

18)https://id.m.wikipedia.org/wiki/Huaxia

19)https://ahmadsamantho.wordpress.com/2012/07/04/bahasa-nusantara-induk-dari-bahasa-sansekerta-2/

20)https://historia.id/sains/articles/bukti-leluhur-austronesia-tertua-di-taiwan-dan-cina-selatan-PNa88

21)https://en.m.wikipedia.org/wiki/Weil%C3%BCe

https://sabdadewi.wordpress.com/kamus-jawa-sansekerta/

https://id.m.wiktionary.org/wiki/Lampiran:Kamus_bahasa_Sanskerta_%E2%80%93_bahasa_Indonesia

https://belajarbahasa.id/artikel/dokumen/455-dari-mana-asal-usul-proto-austronesia-di-mana-bahasa-indonesia-ada-di-dalamnya-2017-10-30-03-17

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rumpun_bahasa_Indo-Iran

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Kawi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Kuno

https://gebyarjawaunnes.wordpress.com/2014/01/15/morfologi-bahasa-jawa-kuna-drs-hardyanto/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aksara_Dewanagari

https://historia.id/sains/articles/bukti-leluhur-austronesia-tertua-di-taiwan-dan-cina-selatan-PNa88

https://historia.id/kuno/articles/indonesia-penutur-austronesia-terbesar-DLLGQ

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Partition_of_Jin

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Jin_(Chinese_state)

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Yuezhi

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Emperor_Shun


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Kedukan Bukit - Palembang

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan oleh M. Batenburg pada tanggal 29 November 1920 di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan 35 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan, di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai Musi. Prasasti ini berbentuk batu kecil berukuran 45 × 80 cm, ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuna. Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia dengan nomor D.146. --->>>Teks Prasasti Alih Aksara     svasti śrī śakavaŕşātīta 605 (604 ?) ekādaśī śu     klapakşa vulan vaiśākha dapunta hiya<m> nāyik di     sāmvau mangalap siddhayātra di saptamī śuklapakşa     vulan jyeşţha dapunta hiya<m> maŕlapas dari minānga     tāmvan mamāva yamvala dualakşa dangan ko-(sa)     duaratus cāra di sāmvau dangan jālan sarivu     tlurātus sapulu dua vañakña dātamdi mata jap     sukhacitta di pañcamī śuklapakşa vula...

Prasasti Yupa / Mulawarman dari Kutai

Prasasti Yupa atau Prasasti Mulawarman, atau disebut juga Prasasti Kutai, adalah sebuah prasasti yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Kutai. Terdapat tujuh buah yupa/Tugu (sementara yang ditemukan) yang memuat prasasti, namun baru 4 yang berhasil dibaca dan diterjemahkan. Prasasti ini menggunakan huruf Pallawa (Pa-Lao-Wa /Lao-Lang) dan dalam bahasa campuran sansekerta dan Yi (Hok-Lo / Ge-Lao) Kuno, yang diperkirakan dari bentuk dan jenisnya berasal dari sekitar 200 Masehi sesuai catatan kanung retawu terawal yg berkisar abad ke-2/3 M, meskipun sebagain sejarahwan menduga sekitar pd tahun 400 M. Prasasti ini ditulis dalam bentuk puisi anustub.[1] Isi prasasti yupa/mulawarman menceritakan Raja Mulawarman yang memberikan sumbangan kepada para kaum Brahmana berupa sapi yang banyak. Mulawarman disebutkan sebagai cucu dari Kudungga, dan anak dari Aswawarman. Prasasti ini merupakan bukti peninggalan tertua dari kerajaan yang beragama Dharma (Hindu?) di Indonesia. Nama Kutai umumnya digu...

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber...