Langsung ke konten utama

Menelisik Kata Kali Yuga dan Kali Jaga Dalam Tradisi Sastra Jawa



Dalam tradisi sastra kuno dijawa, sering kita mendengar ataupun membaca tentang istilah KALI YUGO ataupun KALI JOGO, tetapi banyak masyarakat di jawa tidak memahami asal usul dan arti sebenarnya dari kedua kata tersebut, secara umum kali yugo selalu ditafsirkan sebagai masa "akhir zaman" sedangkan kali jogo ditafsirkan sebagai "menjaga sungai", sebenarnya tafsiran tersebut tidaklah tepat, karena itulah kita akan menelisik asal usul dan arti sebenarnya dari kata kali yugo dan kali jogo yg sebenarnya mempunyai makna yang sama, berikut penjelasannya:


個倆 Ka-Li

Kata Ka-Li biasanya juga diucapkan sebagai Ka-Lih atau Ka-Leh yang merupakan dari kata, Ka dan Li yang mana merupakan dialek lain dari Ge dan Lia, yaitu :


個 Ge atau Ke (diucapkan) artinya : Bagian, Barang, Individu, Objek, Ukuran, Tinggi, Perawakan, Masing-masing, secara terpisah, Lajang, Tunggal, Satu

Dialek lain :

Kanton (Guang Zhou, Tai Shan) : Go/Ko, Goi/Koi

Hakka (Khek) : Ke, Kai

Jin : Ge

Min Bei (Nan Ping, Jian Ou, Fujian Barat Laut) : Go

Min Dong (Fu Zhou, Fu Qing, Fujian Timur) : Go, Ga

Min Nan (Hokkien, Peh Oe Ji/Amoy dan Taiwan) : Ko, E, Ge, Le

Teochew, Pengim (Swatow atau Shantow) : Go, Gai, Gai

Wu (Shanghai/Tai Hu, Tai Zhou, Ou Jiang, Wu Zhou) : Geq/Gek/Ge', Heq/Hek/He', Eq/Ek/E', Ku

Vietnam : Ca, Cai

倆 Lai, artinya : Dua, Pasangan (sepasang), Keduanya

Dialek lain :

Kanton (Guang Zhou, Tai Shan) : Loeng

Jin : Lia

Min Nan (Hokkien, Peh Oe Ji/Amoy dan Taiwan) : Liong/Liang


Jadi kata 個倆 Ka-Li atau Ge-Lia artinya Dua Bagian atau Keduanya dalam Satu (Tunggal).

Kata Ka-Li banyak digunakan seperti didalam sebutan kata Ka-Li Yu-Ga, yang disebutkan didalam kakawin, Saloka, atau sastra kuno yang dikiaskan sebagai masa, jaman atau waktu.

Kata Ka-Li Yu-Ga yang mana kata Yu-Ga merupakan dialek lain dari You dan Gao, yaitu :


有 You atau Yuo'o/Yo'o (diucapkan), artinya : Ada, Selalu ada, Keberadaan, Memiliki, Makmur, Berlimpah, Banyak, Lama, Tua

Dialek lain :

Kanton (Guang Zhou, Tai Shan) : Jau, iu

Jin : iou

Min Bei (Nan Ping, Jian Ou, Fujian Barat Laut) : iu

Min Dong (Fu Zhou, Fu Qing, Fujian Timur) : O, iu

Min Nan (Hokkien, Peh Oe Ji/Amoy dan Taiwan) : u, iu

Wu (Shanghai/Tai Hu, Tai Zhou, Ou Jiang, Wu Zhou) : Hieu

Vietnam : Hu


高 Gao atau Kao/Koo (diucapkan), artinya : Tinggi, Tingkat tertinggi, Tinggi diatas rata-rata, Keras, panggilan kehormatan untuk Kamu atau Anda

Dialek lain :

Kanton (Guang Zhou, Tai Shan) : Gou/Kou

Jin : Gau/Kau

Hakka (Khek) : Ko, Gau/Kau

Min Dong (Fu Zhou, Fu Qing, Fujian Timur) : Go

Min Nan (Hokkien, Peh Oe Ji/Amoy dan Taiwan) : Kau, Ko

Teochew, Pengim (Swatow atau Shantow) : Gao, Go

Wu (Shanghai/Tai Hu, Tai Zhou, Ou Jiang, Wu Zhou) : Kau

Vietnam : Cao, Sao


Jadi kata 有高 Yu-Ga atau Yu-Go atau You-Gao artinya Keberadaan Yang tertinggi.

Jadi secara keselurah kata 個倆 有高 Ka-Li Yu-Ga atau Ka-Li Yu-Ga atau Ge-Lia You-Gao artinya Keberadaan yang Tertinggi Keduanya dalam Kesatuan (Tunggal).

Makna tersebut merupakan sebagai representasi yin-yang dari Dualitas Tertinggi atau Dua Realitas Tertinggi.


Kata Li atau Lia dalam kata Ka-Lia walaupun dalam dialek Hokkien diucapkan sebagai Liang atau Liong, tetapi kata Ka-Li merupakan kosa kata (suku kata) dialek Hokkien, seperti yang disebutkan dalam kalimat atau kiasan "Kong Ka-Li Kong" yang mana dalam penulisannya sebagai " 共 Gong Ge-Lia Gong"

共 Gong atau Kung (diucapkan), artinya : Bersama, Berbagi

Dialek lain :

Kanton (Guang Zhou, Tai Shan) : Gung/Kung, Guung, Gong/Kong

Hakka (Khek) : Kiung

Jin : Gung

Min Bei (Nan Ping, Jian Ou, Fujian Barat Laut) : Gong

Min Dong (Fu Zhou, Fu Qing, Fujian Timur) : Geung

Min Nan (Hokkien, Peh Oe Ji/Amoy dan Taiwan) : Kang, Kong, Kiong, Ka

Teochew, Pengim (Swatow atau Shantow) : Geng

Wu (Shanghai/Tai Hu, Tai Zhou, Ou Jiang, Wu Zhou) : Gon, Gong

Vietnam : Gong, Cong, Cung


Jadi kata 共個倆共 Kong Ka-Li Kong atau Gong Ka-Li Gong artinya Bersama Keduanya Berbagi.


Kata Kali Yugo atau Kalih Yuga dalam sastra atau prosa kadang digunakan untuk menterjemahkan waktu atau masa sebagai keadaan TERANG dan GELAP atau SIANG dan MALAM atau sebagai representasi keadaan atau masa KECERAHAN dan KEGELAPAN.

Kata KA-LI atau KA-LIH atau KA-LEH yang bermakna KE-DUA atau BERPASANGAN sama maknanya yang digunakan oleh SHU-NAN yang kependekan dari SHI-FU NAN atau dalam dialek Hokkien SHU-HU NAN artinya GURU DI SELATAN pada nama SHU-NAN KA-LI JA-GA atau KA-LIH JA-GA.


Adapun makna kata JA-GA artinya adalah

左 ZUO atau ZO/JO/JA artinya BERSEBRANGAN, BERLAWANAN, BERBEDA, TERBAGI

高 GAO atau GA/GO artinya TERTINGGI, TINGGI, TINGKAT TINGGI

左高 JA-GA atau ZO(JO)-GO artinya YANG TERTINGGI BERLAWANAN

Kata 格倆 左高 KA-LI JA-GA atau KA-LIH JA-GA(JO-GO) artinya DUA YANG TERTINGGI BERLAWANAN atau TERTINGGI BERLAWANAN YANG BERPASANGAN

Kata tersebut juga merupakan yang merepresentasikan YIN-YAN



Oleh. 

真 皓腦內

Jan Honone


Editor.

Koh Tzu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Kedukan Bukit - Palembang

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan oleh M. Batenburg pada tanggal 29 November 1920 di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan 35 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan, di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai Musi. Prasasti ini berbentuk batu kecil berukuran 45 × 80 cm, ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuna. Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia dengan nomor D.146. --->>>Teks Prasasti Alih Aksara     svasti śrī śakavaŕşātīta 605 (604 ?) ekādaśī śu     klapakşa vulan vaiśākha dapunta hiya<m> nāyik di     sāmvau mangalap siddhayātra di saptamī śuklapakşa     vulan jyeşţha dapunta hiya<m> maŕlapas dari minānga     tāmvan mamāva yamvala dualakşa dangan ko-(sa)     duaratus cāra di sāmvau dangan jālan sarivu     tlurātus sapulu dua vañakña dātamdi mata jap     sukhacitta di pañcamī śuklapakşa vula...

Prasasti Yupa / Mulawarman dari Kutai

Prasasti Yupa atau Prasasti Mulawarman, atau disebut juga Prasasti Kutai, adalah sebuah prasasti yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Kutai. Terdapat tujuh buah yupa/Tugu (sementara yang ditemukan) yang memuat prasasti, namun baru 4 yang berhasil dibaca dan diterjemahkan. Prasasti ini menggunakan huruf Pallawa (Pa-Lao-Wa /Lao-Lang) dan dalam bahasa campuran sansekerta dan Yi (Hok-Lo / Ge-Lao) Kuno, yang diperkirakan dari bentuk dan jenisnya berasal dari sekitar 200 Masehi sesuai catatan kanung retawu terawal yg berkisar abad ke-2/3 M, meskipun sebagain sejarahwan menduga sekitar pd tahun 400 M. Prasasti ini ditulis dalam bentuk puisi anustub.[1] Isi prasasti yupa/mulawarman menceritakan Raja Mulawarman yang memberikan sumbangan kepada para kaum Brahmana berupa sapi yang banyak. Mulawarman disebutkan sebagai cucu dari Kudungga, dan anak dari Aswawarman. Prasasti ini merupakan bukti peninggalan tertua dari kerajaan yang beragama Dharma (Hindu?) di Indonesia. Nama Kutai umumnya digu...

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber...