Langsung ke konten utama

Candi Cetho Pusat Pendidikan Tao di Jawa


Tidak seperti candi-candi lain di jawa yang dihiasi ornamen unsur Hindu dan Budha, candi cetho dan candi suku sangat berbeda dan tidak mengandung unsur hindu maupun Budha.


Banyak sejarahwan indonesia mengidentifikasi kedua candi tersebut sebagai candi hindu meskipun tidak ada ornamen unsur hindu(dewa-dewa hindu), sayangnya identifikasi dan terkaan para sejarahwan itu salah dan kurang proporsional atau tepatnya lebih memaksakan pendapat atau pandangan karena ketidak tahuan tentang kepercayaan kuno leluhur nusantara tersebut, karena itulah menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai generasi penerus untuk meluruskan pandangan dan pendapat yang salah tersebut agar sejarah leluhur tidak menjadi kabur ataupun dikaburkan.

Bagi seseorang yang mendapami falsafah Tao dan sejarahnya tentulah bisa melihat kalau candi cetho dan candi sukuh itu adalah candi-candi tao, secara arsitektur dan unsur-unsur reliefnya jelas sekali terlihat unsur ajaran tao jadi tidak mengherankan bahwa kedua candi itu adalah candi tao bagi yang memahami arsitektur kuil tao dan ajaranya, berikut akan dijelaskan tentang candi tersebut secara singkat dan komprehensif berdasarkan sejarah yang sebenarnya.


知道 ZHI-DAO (BACA ; TZIE-TAO ATAU CIE-TO)


知 Zhi (Cie/Tsze) artinya PENGETAHUAN, MEMAHAMI, MENGERTI, MENYADARI, MENGETAHUI, MEMBERI TAHU, MENGINFORMASIKAN


道 Dao (Tao/To) artinya AJARAN TAO

Jadi makna 知道 Cie-Tao / Cie-To artinya UNTUK MENGETAHUI (MEMAHAMI/MENYADARI) AJARAN TAO atau PENGETAHUAN AJARAN TAO.

Nama CIE-TAO atau TZE-TO menjadi nama Candi merupakan tempat PEMBELAJARAN AJARAN TAO


Candi 知道 Cie-Tao (Zhi Dao) merupakan Bangunan yang merepresentasikan 内經圖 NEI-JING TU artinya Gambar (Bagan) Kitab Di Dalam Diri atau Kitab Bagan/struktur Tubuh Manusia, yang diambil dari salah satu kanon Kitab Taois.


Pada bagian paling atas candi Cie-Tao terdapat bangunan yang menyerupai Piramid, yang didalam Kitab tersebut disebut sebagai 鬱羅靈臺 YU-LUO LING-TAI.


Bagian ini merupakan bagian atau wilayah yang disebut 上 丹田 Shang Dan Tian atau 神 Shen (dalam 三寶 SAN BAO atau SAM PU ; JING (CHING), QI (CHI) dan SHEN).

Lebih jelasnya pelajari gambar dibawah ini…


Di wilayah bawah atau 下 丹田 Xia Dan Tian atau 精 JING yang terletak sepanjang 2-3 ibu jari dibawah pusar terdapat komponen penting yang disebut sebagai 金炉 JIN LU, kata 炉 LU artinya TUNGKU atau KOMPOR yang secara garis besar makna 金炉 JIN LU artinya TUNGKU/KOMPOR EMAS.


Makna lain dari 金炉 JIN LU dapat diartikan sebagai TUNGKU MATAHARI dengan kata 金 JIN dengan arti kiasan sebagai MATAHARI, dengan makna sebagai TUNGKU MATAHARI diaplikasikan didalam relief pelataran candi Cie-Tao yang reliefnya terletak di tanah diantara Bundaran besar yang melambangkan pusar dan segitiga terbalik yang melambangkan tempat reproduksi, yang juga 金 JIN yang bermakna kiasan sebagai MATAHARI digunakan menjadi SIMBOL kerajaan Majapahit.


Oleh.

真 皓腦內

Jan Honone/Zhen Haonuonei.


Editor.

Koh Tzu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber

Prasasti Kudadu Gunung Butak

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak yang masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur. Gunung Butak berada dalam wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu bertarikh 1216 Çaka atau bertepatan dengan 11 September 1294 M, dengan menggunakan aksara Kawi Majapahit. Prasasti ini dipahatkan pada lempeng tembaga (tamra praśasti) yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardha Anantawikramottunggadewa. Prasasti Kudadu atau yang dikenal juga dengan Prasasti (Gunung) Butak – sesuai dengan lokasi ditemukan prasasti – menyebutkan tentang pemberian anugerah raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu berupa penetapan Desa Kudadu sebagai sīma untuk dinikmati oleh pejabat Desa Kudadu dan keturunan-keturunannya sampai akhir zaman. Para pejabat Desa Kudadu itu mendapat anugerah demikian karena telah berjasa kepada raja sebelum dinobatkan menjadi raja dan masih bernama Narārya Saṃgrāmawijaya. Pada waktu itu, Sa

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d