Langsung ke konten utama

Asal Usul Melayu Menurut Pandangan Ahli Senior Tiongkok


Dalam pelajaran sejarah di Indonesia, sering dibahas teori asal muasal bangsa melayu/nusantara, ada yang berpendapat dari yunan, ada yang berpendapat dari taiwan dan ada pendapat selain keduanya, tetapi baik teori yunan maupun taiwan pada prinsipnya sama yaitu dari tiongkok juga, terus bagaimana pandangan dari ahli senior tiongkok yang menjadi pegangan para sejarahwan tiongkok dalam memandang asal usul leluhur bangsa melayu/nusantara?, Para ahli senior tiongkok sepakat bangsa melayu adalah bagian dari masyarakat tiongkok dari suku baiyue/yue yang merupakan penduduk asli tiongkok kuno, berikut penjelasan singkatnya...


Dalam bukunya yang berjudul :"zhongguo he malaixiya jiaoliu shi"(sejarah hubungan tiongkok dan malaysia) , profesor sastra Zhou Weiming dari Hainan university, mengemukakan menurut parah ahli barat maupun timur bahwa ada teory yakni: 

1. orang melayu berasal dari Yunnan . (pakar mengemukannya teory ini adalah DR. R.V. heine gelden ( jerman), A meisier ( prancis), DR. van ronkel ( belanda), sir r.o. winserdt ( inggris), g.d darsort ( inggris). sedangkan terory berikutnya 

2. orang melayu berasal dari tiongkok tenggara, pakar yang mengemukannya adalah Luo Xianglin, xu songshi, dan zhang guangzhi (USA).


1. melayu berasal dari yunnan

bangsa melayu datang dari yunnan lantas ke asia tenggara di tafsir sekitar 4000 tahun yang lalu, mereka disebut proto melayu, dimana masih bisa ditemukan di malaysia adalah orang jakun, atau aborigin malaysia, yang mana mereka terusir oleh melayu muda atau deutro yang datang kemudian kedaerah terpencil, melayu muda ( deutro malays) yang mana sekarang adalah nenek moyang dari orang melayu indonesia dan malaysia. melayu termasuk dalam ras monggoloid. ditinjau dari segi bahasa bisa disimpulkan bahwa mereka masih ada hubungan dengan champa, cochin - china, dan kamboja., kalau dilihat dari budaya bisa dihunbungakan dari daerah barat laut yunnnan. orang melayu sekarang merupakan campuran dari bangsa india, tiongkok, dan arab dan tentunya melayu tua.


namun teory melayu datang dari yunnan, Qiu Jinmin mengemukakan pandangannya yang berbeda dengan pakar diatas. dia berkata:" antara ras dan bahasa adalah dua hal yuang berbeda.orang negrito dan orang melanesia termasuk dalam bahasa melayu dan polinesia yang tergabung dalam induk bahasa austronesia., tetapi dalam hal ras, melayu termasuk monggoloid yang secara ras berbeda dengna melanesia, polinesia maupun negrito.


2. melayu berasal dari pesisir tiongkok tenggara ( fujian, zhejiang)

para pakar tiongkok sperti luo xianglin, mengemukakan dalam bukunya budaya dan asal usul suku baiyue, bahwa orang melayu adalah keturunan dari suku baiyue(yue). sedangkan xu songshi juga mengemukakan bahwa sebelum suku han terbentuk, di tiongkok selatan, adalah tempatnya suku baiyue/yue, yang merupakakn salah satu suku tua ditiongkok, salah satunya di barat daya disebut suku tong ( sekarang disebut zhuang), di tenggara disebut suku da yue, beliau berkata:" moyang orang melayu adalah suku dayue. zhejiang, jiangsu, dan fujian merupakan tempat pertama kali mereka menetap, orang miao, yao hari ini punya hubungan sangat dekat dengan melayu, yang mana asal melayu adalah orang miao dari kerajaan miao kuno. pada jaman yao, shun dan da yu , kuaiji ( kota hangzhou sekarang) disebut miaoshan. ", selanjutnya xu songshi masih beranggapan bahwa orang dayue berlayar dari jalur laut sampai di nanyang/nusantara ( indonesia , malaysia) tidak bisa lebih awal dari abad ke 5 atau 4 SM, karena, pada abad ke 5 SM daerah indonesia dan malaysia adalah daerah kekuasaaan orang polinesia. jadi, nenek moyang orang melayu datang dari daerah zhejiang dan fujian,abad ke 5 sampai 1 SM adalah masa dimana migrasi besar-besaran orang dayue, karena Raja Chu , Chu Wei Wang, membunuh raja Yue yang bernama Wu Jiang, yang merupakan masa dimana orang da-yue tersebar di tiongkok selatan. orang dayue saat itu memakai kapal berlayar sampai ke pulau sumatra. mereka telah mengusir orang pergi orang polinesia, dan juga menaklukan orang negrito yang menjadi penduduk asli indonesia, dimana berasimilasi dengan mereka, sehingga membentuk suku bangsa yang berkulit sawo matang.


Sumber: di ambil dari buku profesor Zhou Weimin yang berjudul " Zhongguo He Malaixiya Jiaoliu Shi" dalam bagian pertama a shallow view on the prehistoric sino-malaysian relations, circulation and consanguineous blend between the ancient chinese baiyue minority, the li minority on hainan island and the national minorities on the malays peninsula.


nb: perhatikan orang minang , busana dan rumahnya, orang batak dan tana toraja yang rumahnya berbentuk perahu.disinyalir masih ada hubungan erat (benang merah) dengan suku baiyue.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber

Prasasti Kudadu Gunung Butak

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak yang masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur. Gunung Butak berada dalam wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu bertarikh 1216 Çaka atau bertepatan dengan 11 September 1294 M, dengan menggunakan aksara Kawi Majapahit. Prasasti ini dipahatkan pada lempeng tembaga (tamra praśasti) yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardha Anantawikramottunggadewa. Prasasti Kudadu atau yang dikenal juga dengan Prasasti (Gunung) Butak – sesuai dengan lokasi ditemukan prasasti – menyebutkan tentang pemberian anugerah raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu berupa penetapan Desa Kudadu sebagai sīma untuk dinikmati oleh pejabat Desa Kudadu dan keturunan-keturunannya sampai akhir zaman. Para pejabat Desa Kudadu itu mendapat anugerah demikian karena telah berjasa kepada raja sebelum dinobatkan menjadi raja dan masih bernama Narārya Saṃgrāmawijaya. Pada waktu itu, Sa

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d