Langsung ke konten utama

SANG MAHA GURU CHEN CHENG 陳誠 / TAN SENG 1365-1467 M


 陳誠 Chen Cheng atau Tan Seng (dialek Hokkien) hidup pada tahun 1365–1457 M, nama kehormatan Zi lu (子鲁), nama samaran Zhu shan (竹山), adalah seorang diplomat dan komandan militer Tiongkok yang terkenal dalam perjalanan daratnya ke Asia Tengah pada masa dinasti Ming, Kaisar Yongle.

Chen Cheng lahir pada tahun 1365 di Kabupaten Linchuan, provinsi Jiangxi.

Dia mendapatkan kelulusan sebagai Ju Ren (举人), ujian Kekaisan tingkat Propinsi pada tahun 1393 M dan Jin Shi (贡士), ujian Kekaisaran tingkat Nasiona pada tahun 1394 M.

Pada tahun 1396 M, Chen Cheng ditugaskan untuk membangun pertahanan perbatasan Barat dan sebagai diplomat dibawah Kaisar Ming di wilayah Qai Dam, prefktur Hai Xi, Qing Hai.

Pada tahun 1397 M, Chen Cheng ditugaskan sebagai utusan ke Vietnam (Vietnam utara, Than Hoa pada saat itu dibawah Dinasti Tran atau Dinasti Chen/Tan).

Pada tahun 1406 hingga 1411 M, ia di tempatkan di Wen Yuan Ge (文渊 阁) atau Perpustakaan Wen Yuan Ge yang merupakan perpustakaan kekaisaran di Kota Terlarang Bei Jing, sebagai editor Ensiklopedia Kaisar Yong Lo atau 永樂大典 Yong Le Da Dian (Yong Lo Ta Tien).

Pada tahun 1414 M Chen Cheng menjabarkan tentang ajaran dan kuil Buddha yang terletak di Turfan, dibawah wilayah Xin Jiang.

Pada tahun 1414, 1416 dan 1420 M memimpin misi ekspedisi Darat ke Barat, Ekspedisi ini merupakan Ekspedi perjalan Darat sedangkan Ekspedisi perjalanan Laut di pimpin oleh Cheng He (Ma He) dalam waktu yang sama.

Pada ekspedisi ini Chen Cheng membawa pasukan ke wilayah Dinasti Timurid (1370-1507 M), yang pusatnya di "SAMARAKAN" atau BUKHARA, yang membawahi sepanjang Asia Tengah dan Persia.

Ekspedisi Chen Cheng disebutkan hingga sampai di wilayah Madinah dan Jedah, Arab Saudi.


Referensi:

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Chen_Cheng_(Ming_dynasty)

Gambar/Foto :

Jalur berwarna Hijau merupakan Jalur Ekspedisi Darat Chen Cheng.

Jalur berwarna Hitam merupakan Jalur Ekspedisi Laut Cheng He (Ma He).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber

Prasasti Kudadu Gunung Butak

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak yang masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur. Gunung Butak berada dalam wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu bertarikh 1216 Çaka atau bertepatan dengan 11 September 1294 M, dengan menggunakan aksara Kawi Majapahit. Prasasti ini dipahatkan pada lempeng tembaga (tamra praśasti) yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardha Anantawikramottunggadewa. Prasasti Kudadu atau yang dikenal juga dengan Prasasti (Gunung) Butak – sesuai dengan lokasi ditemukan prasasti – menyebutkan tentang pemberian anugerah raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu berupa penetapan Desa Kudadu sebagai sīma untuk dinikmati oleh pejabat Desa Kudadu dan keturunan-keturunannya sampai akhir zaman. Para pejabat Desa Kudadu itu mendapat anugerah demikian karena telah berjasa kepada raja sebelum dinobatkan menjadi raja dan masih bernama Narārya Saṃgrāmawijaya. Pada waktu itu, Sa

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d