Langsung ke konten utama

Legenda Yang Jian , Sang Dewa Erlang


 Adapun yang akan dituliskan disini hanya legenda asal usul Erlang Shen versi Yang Jian saja. Sebagai informasi legenda versi Yang Jian ini adalah yang paling sering dipakai dalam berbagi roman klasik yang beredar sejak dinasti Ming & film2 yg kita kenal sekarang.


ASAL USUL

Sudah digariskan bahwa dewa & manusia berbeda sehingga tidak diperkenankan memadu kasih & apalagi sampai menikah. Namun adik kandung kaisar langit yang bernama Yao Ji malah nekad melanggarnya & menikah dengan pelajar miskin bernama Yang Tianyou. Sudah barang tentu kaisar langit tidak terima aturan langit dikoyak2 oleh adiknya sendiri, sehingga beliaupun menghukum Yao Ji dengan cara menindihnya dibawah Tao Shan (gunung Persik)

Belasan tahun kemudian putra kedua Yao Ji yang bernama Yang Jian sudah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan & perkasa, ditambah lagi sebuah mata ketiga yang bertengger dijidatnya menambah keangkerannya saja. Sejak ibunya dikurung dibawah gunung Persik, Yang Jian berlatih ilmu dewa pada pertapa Yu Ding.
Sekarang setelah ilmunya dirasa cukup diapun turun gunung untuk menolong ibunya.

Dengan sebilah kapak pusaka pemebrian gurunya, Yang Jian berdiri tegap dikaki gunung Persik. Sejurus kemudian KRAKAAABOM! BOOM! BOOM! Terdengarlah suara ledakan yang sangat memekkan telinga diiringi gempa bumi & tanah longsor, ketika gunung Persik dihantam kapak sipemuda. Sekonyong2 gunung yang tinngi menjulang itu terbelah menjadi dua & menampakan seorang wanita kurus kering terbaring lemah ditengahnya. Ya dialah sang ibu yang sudah belasan tahun ini dirindukan oleh Yang Jian, tanpa menunggu lagi diapun segara berlari & memeluknya

Setelah puas saling melepas rindu Yao Ji memnita diambilkan air oleh ankanya, karena sudah belasan tahun dia tidak minum. Namun alangkah tragisnya, setelah Yang Jian pergi tiba2 muncul 10 dewa matahari yang diutus kaisar langit untuk menghukum mati adiknya yang dianggap murtad itu.

Betapa hancurnya hati Yang Jian melihat ibu yang sangat dicintainya tewas terpanggang, dia baru saja hendak menangis ketika menyadari langit hari ini jauh lebih silau & panas dari biasanya. Dengan geram diapun menatap langit & dilihatnya 10 dewa matahari berjejer disana.

“Apakah ini perbuatan kalian?” bentak pemuda itu dengan garang.

“Benar, tapi bersyukurlah karena kami akan menuruti pesan terahir ibumu untuk melepaskanmu, nah sekarang pergilah kau” jawab 10 dewa ketus.

“Pergi? Justru kalianlah yang harus pergi keneraka” teriak Yang Jian sambil melesat & menyabetkan kapaknya secara membabi buta kepada lawan2nya. Cres! Swing! Keash! Dalam sekejap saja pemuda yang sedang kesetanan itu sudah berhasil membunuh matahari ke1, 2, 3 & 4 dengan mudah dan dilanjutkan matahari ke 5, 6, 7, 8 & 9 yang menjadi korabn berikutnya. Belum puas hanya mencincang mereka, Yang Jian kemudian mengangkat sebuah gunung untuk menindih mayat mereka (gunung tempat Yang Jian menidndih matahari ini konon masih ada sampai sekarang & menjadi obyek wisata)

Nyali matahari ke10 langsung meredup melihat saudara2nya berguguran satu persatu, diapun ahinrya memutuskan untuk kabur saja agar tak menjadi korban berikutnya. Tapi mana mau Yang Jian melepaskannya & terus mengejarnya walau harus keujung dunia sekalipun. Setelah berkejar2an selama berhari2 sang mentaripun kehabisan nafas & ahirnya jatuh terjerembab dilaut Barat sehingga menyebabkan air disana mendidih. Saat dewa itu sudah pasrah menanti kapak Yang Jian menggorok lehernya, tiba2 munculah seorang gadis jelita menamenginya.

Gadis itu ternyata adl putri ke3 raja naga laut Barat. Dengan lembut dia menasehati Yang Jian agar jangan membunuh matahari terahir, karena dunia ini pasti bakal segera kiamat (sebelum 2012?) bila bila tidak ada satu mataharipun yang meneranginya. Tergugah dengan pendapat sang putri yang masuk akal, pelan2 pemuda itupun menurunkan kapakanya & membiarkan lawannya pergi. Baru saja dwea matahari berlalu, tiba2 Yang Jian yang sebenarnya sudah sangat kelelahan jatuh pingsan tepat dipangkuan putri naga. Sudah pasti gadis itu jadi amat malu & kikuk, tapi karena sang putri tidak tega meninggalkan pemuda tampan itu pingsan sendirian diditu sehingga diapun membiarkannya terlelap dipangkuannya.

Singkat cerita ahirnya timbullah benih2 cinta diantara Yang Jian & putrid naga sehingga ahirnya merekapun menikah. Sementara itu kaisar langit yg sangat menyesal dengan kekejamannya dulu, mencoba untuk menebus kesalahannya dengan mengangkat keponakannya sebagai dewa penegak hukum langit bergelar Erlang Shen. Namun karena Yang Jian alias Erlang Shen masih marah dg pamannya, sehingga dia tidak mau tinggal dilangit & memilih untuk menetap di Guan Jiang Kou

KARAKTERISTIK

Berbeda dengan dewi Kwan Im yang selalu digambarkan welas asih difilm apapun dan dinovel manapun, penggambaran karakter Erlang jauh lebih bervariasi. Dalam novel Journey to the West, Fengshen Yanyi dan Kisah aneh dari Liao Zhai, Erlang digambarkan sebagai sosok yang friendly & mudah diajak bicara. Sebaliknya dalam cerita klasik Bao Lian Deng (Lentera teratai), Bidadari keempat & Ba Xian Quanzhuan (biografi 8 dewa), dewa satu ini justru dilukiskan amat kaku & dingin


SAHABAT , PIARAAN & KERABAT DEKAT

Dalam film maupun serial televisi biasanya Erlang hanya ditemani anjing setianya saja, bahkan ada satu film yang mengatakan kalau dewa satu ini terlalu sombong & kaku sehingga hanya seekor anjing saja yang tahan menemaninya. Berbeda dengan  gambarannya dilayar kaca, Erlang dalam cerita2 klasik justru memiliki banyak sekali pengikut (bisa dibayangkan kalo dia bikin akun Twitter ntar berapa banyak followernya). Mereka diantaranya adalah :
-Enam manusia aneh dari Mei Shan (6 saudara angkat Erlang yang berasal dari gunung Mei.Nama mereka adalah; Kang, Li, Yao, Zhang, Guo Shen & Zhi Jian.)
-Xiao Tian Quan / anjing raungan langit (piaraan sekaligus pengawal paling setianya)
-Elang dewa & kuda putih
-Dua bocah emas (murid Yang Jian yg hanya muncul dalam novel Fengshen Yanyi)
-Putri naga laut Barat (istri tercitnaya, muncul dalam novel Erlang Baojuan)
-Shan Shengmu (Adik kandung Yang Jian & dewi penunggu gunung Hua Shan)
-Yu Ding (pertapa sakti yang menjadi guru Yang Jian)


SENJATA & JURUS PAMUNGKAS

Dewa Erlang mempunyai beberapa senjata & jurus pamungkas yang membuatnya disegani oleh lawan2nya, diantaranya adalah;
-Mata langit.
Mata ketiga yang ada dikeningnya ini bisa menembakan sinar laser untuk menyerang lawan2nya dan sekaligus memungkinkannya untuk membedakan yang asli & palsu.
-Tombak bermata tiga
Dalam versi Fengshen Yanyi (Hong sin) tombak ini adalah pemberian muridnya Yang Jian yang bernama sepasang bocah emas. Tapi dalam versi lain tombak ini adalah jelmaan naga jahat yang ditaklukannya.
-Kapak pusaka
Kapak ini mungkin adalah senjata pertama yang dimiliki Yang Jian & pernah dipakainya untuk membelah gunung persik dan menolong ibunya
-Busur kumala
Busur yang dipakai Erlang untuk memanah sepasang burung Hong jahat dari Zhong Luo. Busur ini juga kembali dipergunakannya saat menolong Sun Go Kong melawan siluman berkepala 9 (dalam novel Perjalanan ke Barat).
-Ilmu 72/73 perubahan
Ilmu yang memungkinkannya berubah menjadi apa saja. Satu versi mengatakan 72 perubahan tapi versi lainnya mengatakan 73.


MANA YANG LEBIH SAKTI ? :  Sun Go Kong atau Erlang Shen ?

Satu adegan yang paling memorabel dari novel/film Journey to the West adalah saat sang raja kera nakal Sun Go Kong yang baru mengacau kayangan ditaklukan oleh dewa Erlang. Namun apakah itu artinya dewa bermata tiga ini jauh lebih perkasa dari sang kera sakti?

Jawabannya adalah tergantung penulis novel/ceritanya (hehehe). Kalau dalam Journey to the West memang nampaknya Erlang sedikit lebih unggul, namun dalam cerita lain ternyata banyak juga yang menggambarkan Erlang tak berkutik melawan Go Kong

Misalnya dalam novel klasik Feng Jian Chun Qiu (Hong Kiam Tiong Ciu) ada cerita siluman kera putih Bai Yuan (Pek Wan) menyamar sebagai Sun Go Kong untuk mengelabui dewa2. Begitu melihat raja kera gadungan itu, Erlang Shen langsung berkeringat dingin dan menuruti saja semua permintannya…..

Lalu dalam dongeng bidadari keempat dan Cui Wenrui. Dikisahkan putri keempat kaisar langit yang lincah bin pecicilan mengangkat saudara dg Sun Go Kong & menikahi seorang pelajar budiman bernama Cui Wenrui. Seperti biasa kaisar langit tidak terima ada dewi yang pacaran dg manusia (topik yang monoton), sehingga dia mengutus keponakannya Yang Jian untuk meringkus putrinya. Ditengah keributan itu, tiba2 muncullah Sun Go Kong yang langsung menghajar Erlang Shen sampai lari terbirit2 kembali kekayangan. Ahirnya bidadari keempat dan Cui Wenruipun hidup bahagia dikaki gunung Hua Guo tanpa ada yg berani mengusiknya.

NOVEL DAN CERITA KLASIK YANG MEMUNCULKAN YANG JIAN

Novel & cerita klasik yang memunculkan Yang Jian

-Erlang Bao Juan
Buku tentang asal usul Erlang Shen yg ditulis pada dinasti Ming. Tahun 2009 lalu sempat diadaptasi menjadi serial tv Prelude to Lotus Lantern (dibintangi Vincent Jiao sbg Yang Jian)

-Fengshen Yanyi
Dalam roman klasik legendaris ini, Yang Jian yg belum jadi dewa diutus gurunya untuk membantu perjuangan raja Wu dalam memerangi raja Zhou.yang lalim.

-Journey to the West
Penampilan paling spektakuler dari Yang Jian, dimana dia berhasil menaklukan sang kera sakti Sun Go Kong.

-Fengjian Chunqiu (Hong Kiam Tiong Ciu)
Novel tentang beridrinya dinasti Qin dilihat dari sudut pandang mistis. Disini para dewa terbelah menjadi dua kubu, yaitu; kubu yg membela Qin Shi Huang dan kubu yang memihak negara2 yang diserang Qin.
Negri Qin digambarkan sebagai pihak antagonis tapi ditakdirkan untuk menguasai seluruh China. Sebaliknya negri Yan & Qi yang diserang oleh Qin, walaupun berada dipihak yg benar tp ditakdirkan harus kalah. Disinilah para dewa terbagi menjadi yang ingin membela kebenaran versus yang ingin menegakan takdir.

-Ba Xian Quanzhuan (biografi 8 dewa)
Disini Yang Jian digambarkan sebagai dewa jutek yang sering berseberangan denagn 8 dewa.

-Kisah aneh dari LiaoZhai
Kisah aneh dari Liao Zhai adalah buku kumpulan cerpen horror yang ditulis oleh Pu Songling. Dalam salah satu cerpen, Erlang muncul untuk membantu Xu Fangping yang ayahnya dimasukan kenereka gara2 pejabat ahirat disuap oleh musuh sang ayah.

-Lentera Teratai (Bao LianDeng)
Cerita rakyat yang ngetop lewat lakon opera dan buku berjudul Chen Xiang Baojuan. (versi opera jauh lebih populer daripada bukunya, keduanya memiliki pebedaan yang cukup signifikan)
Kisahnya adakah tentang Yang Jian yang tega mengurung adik perempuannya sendiri yang bernama Shan Shengmu dibawah gunung Hua, gara2 adiknya itu menikahi manusia biasa yg bernama Liu Yanchang (seolah dia sudah lupa dengan nasib yang menimpa ibunya dulu). Belasan tahun kemudian putra Shan Shengmu yang bernama Chen Xiang mengalahkan Yang Jian & membebaskan ibunya.

-Legenda bidadari ke-4 dan Cui Wenrui
Sudah diceritakan diatas

Referensi:

http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/2580-legenda-yang-jian--sang-dewa-erlang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber

Prasasti Kudadu Gunung Butak

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak yang masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur. Gunung Butak berada dalam wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu bertarikh 1216 Çaka atau bertepatan dengan 11 September 1294 M, dengan menggunakan aksara Kawi Majapahit. Prasasti ini dipahatkan pada lempeng tembaga (tamra praśasti) yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardha Anantawikramottunggadewa. Prasasti Kudadu atau yang dikenal juga dengan Prasasti (Gunung) Butak – sesuai dengan lokasi ditemukan prasasti – menyebutkan tentang pemberian anugerah raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu berupa penetapan Desa Kudadu sebagai sīma untuk dinikmati oleh pejabat Desa Kudadu dan keturunan-keturunannya sampai akhir zaman. Para pejabat Desa Kudadu itu mendapat anugerah demikian karena telah berjasa kepada raja sebelum dinobatkan menjadi raja dan masih bernama Narārya Saṃgrāmawijaya. Pada waktu itu, Sa

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d