JIU GANG XUAN WEI SI yang artinya PELABUHAN TUA DIVISI XUAN WEI merupakan badan administratif tertinggi Kekaisaran Tiongkok dalam pengelolaan wilayah 南洋 NAN YANG atau sekarang ASIA TENGGARA. (Lautan Selatan dengan teritorial yang sekarang wilayahnya mencakup ASIA TENGGARAL), yang sebelumnya di sebut 三佛齐 SAN FO QI / SAN FO SI / SAN FO CI.
Pada masa Kekaisaran MING membentuk lembaga administrasi 宣慰 XUAN WEI (Petugas resmi kekaisaran Ming untuk mengelola Divisi administrasi tertinggi untuk wilayah Laut Selatan/NAN YANG) dan 宣抚 XUAN FU (Petugas Prefektur divisi setara dengan Gubernur propinsi yang mengelola Kepala suku atau pemimpin rakyat) untuk membentuk sistem 土司 TU SI (Petugas atau Kepala/Pemimpin suku/warga sipil/rakyat lokal), untuk mengendalikan tentara dan rakyat sipil dengan tujuan mengelola daerah-daerah terpencil. XUAN FU dan XUAN WEI berkunjungan rutin ke Beijing (Istana Kekaisaran Tiongkok), yang ditunjuk oleh pemerintah pusat (Kaisar MING), untuk membayar pajak dalam jumlah tetap dalam setiap tahun sebagai utusan wilayah yang memenuhi panggilan pengadilan Kekaisaran.
"SAN FO QI (SI/CI) merupakan wilayah, sebelum masa Hongwu (Kaisar MING pertama), yang kemudian pada masa Kaisar MING disebut JIU GANG XUAN WEI SI artinya PELABUHAN LAMA DIVISI XUAN WEI SI, yang nama kuno sebagai 干陀利 Gan Tuo Li (Kan Tuo Li). Keberadaannya di selatan 占城 ZHAN CHENG (CHAM PA), yang terpisah berjarak 5 hari di laut (pelayaran). Di tengah lautan antara 真腊 ZHEN LA (KAMBOJA) dan JAWA.
Pada Tiga puluh tahun pemerintahan Hongwu (1397) Raja Jawa, raja BO YI atau 满者伯夷 MAN ZHE BO YI/MAN CHE PO I, menghancurkan kerajaan lama SAN FO QI (SI/CI), yang kemudian wilayah tersebut berantakan.
Lebih dari seribu orang Tionghoa (华侨一千多人, HUA QIAO YI QIAN DUO REN) yang tinggal di SAN FO QI(SI/CI) dan orang-orang Tionghoa Selatan(南海人, NAN HAI REN) di GUANGDONG mendukung 梁道明 LIANG DAO MING sebagai Raja di SAN FO QI(SI/CI) untuk melawan 满者伯夷 MAN ZHE BO YI / MAN CHE PO I (MAJAPAIT).
Liang Dao Ming memimpin para prajurit dan rakyat untuk menjaga wilayah SAN FO QI(SI/CI) di utara, melawan MAN ZHE BO YI/MAN CHE PO I (MAJAPAIT).
Dalam periode kurun waktu sepuluh tahun, puluhan ribu tentara dan warga sipil Tiongkok pergi dari Guangdong untuk menyeberangi laut menuju wilayah Liang Dao Ming.
Pada tahun ketiga Yongle (1405), Ming Chengzu mengirim utusan orang satu desa dengan Liang Dao Ming yaitu TAN SHENG SHU dan QIAN HU YA untuk merekrut menjadi sekretaris di kantor pengadilan, Raja Liang Daoming dan punggawa Zheng Bo Ke bersama menghadap untuk memberi penghormatan kepada kaisar, orang-orang Tionghoa mendidirikan SAN FO QI(SI/CI) yang letaknya ribuan li bertujuan untuk selalu setia dan tunduk kepada tanah air leluhurnya.
Liang Dao Ming kembali ke kampung halamannya di Guangdong, meninggalkan wakilnya Shi Jin Qing untuk memimpin tentara dan warga sipil Tiongkok di 南洋 NAN YANG (Lautan selatan dengan wilayah teritorial sekarang sebagai Asia Tenggara).
Dalam tahun ke Lima Yongle (1407), Zheng He berlayar ke Tanjung Harapan di Afrika.
Setelah itu Pelabuhan lama atau 旧港 JIU GANG dialek lain KAU KANG / KU KANG/KO KONG (sebutan sekarang sebagai 勃林邦 BO LIN BANG / PO LIM(LEM) BANG), ia diserang oleh bajak laut 陈祖义 CHEN ZU YI, seorang bajak laut buronan yang paling di cari pada masa Kaisar MING.
Shi Jin Qing meminta bantun kepada Zheng He. Zheng He dan Shi Jin Qing mengerahkan pasukan menghancurkan Chen Zuyi dan kemudian dikirim ke ibukota untuk dieksekusi.
Pada tahun yang sama (1407), Shi Jin Qing mengirim seorang menantu laki-laki ke Beijing untuk menyerahkan pajak. Kemudian Kaisar MING menunjuk Shi Jin Qing sebagai Petugas Pelabuhan Tua Divisi Administrasi XUAN WEI untuk melayani dan memimpin puluhan ribu tentara dan warga sipil (军民 JUN MIN, JUN artinya Pasukan/Militer dan MIN artinya Warga sipil di selatan) Tiongkok sebagai tanah leluhur di selatan.
Pelabuhan Tua Divisi Xuan Wei adalah struktur administratif tertinggi Tiongkok di NAN YANG (ASIA TENGGARA), yang pemerintah terletak di Palembang, Sumatra, Indonesia, yang merupakan Bagian administratif tertinggi di NAN YANG pada waktu itu, dan juga merupakan ujung paling selatan wilayah Tiongkok pada waktu itu. Pemimpin Pelabuhan Lama Xuan Wei yang pertama adalah Shi Jin Qing.
Divisi Xuanwei ini mencakup seluruh Malaysia, Singapura, sebagian besar Indonesia, Thailand, dan Filipina yang merupakan bagian dari wilayah Kekasaran Dinasti Ming di Tiongkok.
Pada 1424, setelah kematian Shi Jin Qing di pelabuhan lama, putranya 施济孙 Shi Ji Sun meminta untuk mewarisi jabatan ayahnya kepada Kaisar Ming. Zhu Di (Kaisar Yong Le) mengirim Zheng He ke pelabuhan lama untuk menunjuk Shi Ji Sun sebagai Pemimpin Pelabuhan Lama Divisi administratif Xuan Wei yang baru.
Pelabuhan Lama Divisi Xuan Wei adalah wilayah paling selatan Cina pada waktu itu untuk mengendalikan pusat NAN YANG (ASIA TENGGARA).
Pada tahun kedelapan Yongle (1410), 平锡兰 Ping Xi Lan (sekarang Sri Lanka), dengan raja barunya, 满剌加 Man La Jia (Semenanjung Melayu), yang semula merupakan bagian dari Siam (Thailand), dan untuk melayani sebagai pemerintah Da Ming (Kaisar Ming), dan menyelesaikan perselisihan sipil di Sumatra.
Serangkaian langkah-langkah yang dibuat otoritas Da Ming (Kaisar Ming) di NAN YANG (Asia Tenggara), membuat perdagangan luar negeri berkembang dan membuka era kemajuan besar-besaran Tiongkok juga di NAN YANG, yang sebanding dengan ke Kaisaran Han Wu (Dinasti Han).
Dalam waktu selanjutnya Raja-raja di luar negeri melekat pada generasi keturunan keluarga mereka yang semua mengagumi kekuatan Kaisar Tiongkok. Mereka berharap menjadi bagian wilayah Tiongkok dengan kehebatan dan kebesarannya akan selalu diingat oleh generasi mendatang.
Ditulis oleh: Kang Janonone
Referensi:
https://m.weibo.cn/detail/4331183770898982
https://baike.baidu.com/wikisecond/videoflow?secondId=25701882&lemmaId=4743861&from=lemma&feedInlemma=1
▶ 覓 探以 MI TAN-I 道佑 TA(TAO)-YU 周華 JA-WA (ZHOU-HWA) 周遺 JA-WI (ZHOU-WI
Komentar
Posting Komentar