Langsung ke konten utama

JENDRAL LU DAI 呂岱

 

呂岱 LU DAI hidup 161 - 21 Oktober 256 M, nama kehormatannya 定公 DING GONG (BANGSAWAN TINGGI YANG MENSTABILKAN DAN MENGAMANKAN), yang merupakan seorang jenderal militer dari negara 東吳 DONG WU atau WU Timur selama periode TIGA KERAJAAN atau 三国 SAN GUO (SAM KOK, dalam dialek Hokkien). LU DAI lahir pada tahun 161 M berasal dari wilayah 泰州 TAI-ZHOU, 江苏 JIANG-SU tengah di wilayah utara Sungai YANG-ZI/YANG-TZE di bagian Timur Tiongkok.

LU DAI memulai karirnya pada masa Dinasti Han Timur atau 東漢 DONG HAN (25-220 M) sebagai Assisten Hakim di TAI-ZHOU, JIANGSU. Ketika kekacauan terjadi di Tiongkok pada tahun 180-an dan 190-an dia bermigrasi ke salatan wilayah 江東 JIANG DONG (sekarang 江南 JIANG NAN) atau ke wilayah 吳 WU / 東吳 DONG WU.

Pada tahun 200 M ketika 孫權 SUN QUAN menjadi PANGLIMA PERANG di JIANG DONG atau 吳郡 WU JUN (WU-CUN atau GO-CUN dialek Hokkien) yang membawahi KOMANDO MILITER WU yang wilayahnya YU-HANG dan YU-HUA TING (sekarang ZHE-JIANG, JIANG-SU, SU-ZHOU, HANG-ZHOU dan SHANG-HAI), LU DAI melamar menjadi petugas dibawah Komandan militer WU dan dia diterima dan diangkat secara resmi sebagai assisten Komandan Militer WU.

Ketika SUN QUAN mengundang Kepala daerah, assisten pejabat dan administrasi Hukum, dalam pertemuan tersebut dia terkesan kepada LU DAI ketika dia dapat menjawab semua pertanyaan-pert

anyaan dari para Kepala daerah dan para pejabat tersebut, sehingga LU DAI diangkat menjadi Juru tulis Administrasi Pribadi dan Kepala daerah kabupaten 餘姚 YU-YOU (sekarang bagian Timur laut dari ZHE-JIANG). Dalam jabatan ini LU DAI merekrut 1.000 pria yang cakap untuk dijadikan pasukan SUN QUAN.

Ketika terjadi pembrontakan di lima kabupaten di 會稽郡 KUAI-JI JUN/GUI-JI JUN atau KOMANDAN MILITER KUAI-JI/GUI-JI SUN QUAN menugaskan LU DAI untuk membantu 蔣欽 JIANG-QIN yang merupakan Jendral KUAI-JI/GUI-JI dalam menanggulangi pembrontakan, yang berakhir ke-duanya berhasil mengalahkan dan menenangkan lima kabupaten tersebut dengan menangkap dua orang pemimpin pembrontak, atas keberhasilannya LU DAI kemudian di promosikan menjadi 昭信 中郎將 ZHAO-XIN ZHONG-LANG-JIANG atau JENDRAL KEPERCAYAAN RUMAH TANGGA PUSAT (KELUARGA KERAJAAN).

Pada tahun 215 SUN QUAN berselisih masalah wilayah dengan sekutunya yaitu 劉備 LIU BEI (LIU PEI) yang juga sebagai adik ipar SUN QUAN (LIU BEI menikahi adik SUN QUAN yang bernama 孫仁 SUN REN / SUN JEN atau 孫尚香 SUN SHANG XIANG) di wilayah propinsi 荊州 JING ZHOU (sekarang 湖北 HU-BEI/HU-PEI dan 湖南 HU-NAN).

SUN QUAN memerintahkan LU DAI dan 孫茂 SUN MAO serta Sembilan petugas yang sebagai wakilnya memimpin pasukan untuk menguasai Tiga Komando Wilayah yaitu 长沙 CHANG-SHA (sekarang Ibukota HU-NAN), 零陵 LING-LING (sekarang Kota madya YONG-ZHOU, HU-NAN) dan 桂陽 GUI-YANG (sekarang Kabupaten dibawah Kota madya 郴州 CHEN-ZHOU, HUNAN).

Pembrontakan yang di lakukan oleh empat pejabat Kabupaten yang berada di wilayah Kabupaten 陰山 縣 YIN-SHAN XIAN (sekarang di Kabupaten 衡東縣 HENG-DONG XIAN, HU-NAN), sehingga LU DAI memimpin pasukannya untuk menyerang dan mengepung kabupaten tersebut yang berakhir ke empat pemberontak dapat dikalahkan dan menyerah terhadap LU DAI sehingga Tiga Komando Wilayah propinsi JING-ZHOU selatan berhasil kembali ke dalam kendali SUN QUAN.

LU DAI diberikan tugas untuk bertanggung jawab di wilayah 长沙 CHANG-SHA (HU-NAN), ketika itu Kepala Kabupaten (Bupati) 醴陵 LI-LING (kabupaten dibawah Propinsi HU-NAN) yaitu 袁龍 YUAN LONG membrontak dan membelot untuk menjadi perwira militer dibawah JENDRAL 關羽 GUAN YU yang merupakan seorang JENDRAL dari 劉備 LIU BEI (LIU PEI), LU DAI berhasil menangkap YUAN LONG dan mengeksekusinya.

Pada tahun 220 M, SUN QUAN menunjuk LU DAI menjadi 刺史 CI SHI (TZU SHI atau dialek lain CHU SU) atau GUBERNUR JENDRAL di Propinsi 交州 JIAO ZHOU (JIAO JOU atau GA ZAU / GA JAU dialek Kanton, KA CIU / KO CIU dialek Hokkien atau KO CHU dialek WU, GIAO CHAO / GIAO CHU dialek Vietnam).

Propinsi JIAO ZHOU pada masa WU DONG atau WU TIMUR membawahi wilayah 廣東 GUANG DONG, 廣西 GUANG XI dan 交趾 JIAO ZHI (Vietnam utara), 九真 JIU ZHEN (kemudian menjadi AN-NAM, Vietnam Tengah) dan 濟南 JI NAN / 日南 RI NAN (Vietnam Selatan) ketiga wilayah ini berada di Vietnam sekarang.

刺史 CI SHI / TZU SHI / CHU SU awalnya merupakan jabatan sebagai Komanda yang bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah tertentu biasanya wilayah yang sering terjadi pembrontakan.

Pada masa Kaisar 武皇 WU HAN atau HAN TIMUR 141 – 87 SM kewenangan dan tanggung jawabnya 刺史 CI SHI / TZU SHI / CHU SU menjadi sebagai GUBERNUR PROPINSI (州 ZHOU), yang maknanya sama dengan jabatan 使君 SHI JUN maknanya GUBERNUR PROPINSI yang telah lebih awal digunakan pada masa Dinasti HAN atau 漢朝 HAN CHAO tahun 206 SM atau pada masa dinasti kekaisaran sebelumnya.

Ketika LU DAI menjadi 刺史 CI SHI / TZU SHI / CHU SU atau Gubernur Propinsi di 交州 JIAO ZHOU, seorang pemimpin pembrontak dari Komandan divisi wilayah di 高涼 郡 GAO-LIANG JUN (sekarang 陽江 YANG-JIANG, propinsi 廣東 GUANG DONG) yang bernama 錢愽 QIAN-BO beserta seluruh pasukannya menyerahkan diri kepada LU DAI, dia menerima atas penyerahan diri tersebut dan kemudian 錢 愽 QIAN BO diangkat menjadi Komandan Divisi bagian Barat di 高涼 郡 GAO-LIANG JUN.

LU DAI atas perintah SUN QUAN mengalahkan pembrontak 王金 WANG JIN dari wilayah 圳陽縣 ZHEN YANG XIAN atau Kabupaten ZHEN YANG (sekarang 英德 YING-DE Timur, propinsi 廣東 GUANG DONG) yang selalu membuat gangguan di Wilayah Prefektur NAN HAI atau 南海 郡 NAN HAI JUN (sekarang di 廣州 GUANG ZHOU, 廣東 GUANG DONG) yang kemudian WANG JIN dapat di tangkap dan di bawa ke ibukota Kekaisar WU DONG di 建業 JIAN-YE atau 建康 JIAN KANG (sekarang 南京 NAN JING / NAN KING, propinsi 江蘇 JIANG-SU / KIANG-SU / KANG-SU / KAN-SU).

LU DAI telah berhasil membunuh, mengalahkan dan menangkap yang berjumlah 10.000 pemberontak di wilayah selatan, untuk itu SUN QUAN memberikan penghargaan kepadanya sebagai 安南 將軍 AN-NAN JIANG-JUN atau JENDRAL YANG MENGAMANKAN (MENSTABILKAN/MENENANGKAN) SELATAN, yang sebelumnya LU DAI menyandang gelar 都鄉侯 DU XIANG HOU (TU SIANG HO) artinya TUAN (PENGUASA) KOTA MADYA.

Sebelumnya di wilayah propinsi JIAO-ZHI dijabat oleh 士燮 SHI XIE sebagai pejabat Komando administrasi yang hidup pada tahun 137-226 M, Ayahnya 士賜 SHI CI sebagai pejabat Komando administrasi 日南郡 RI NAN JUN wilayah RI-NAN (sekarang Vietnam Selatan) pada masa Kaisar HUAN atau 漢桓帝 HAN HUAN DI 132-168, Dinasti HAN TIMUR. Sebelumnya keluarga/klan 士 SHI tinggal di wilayah 泰安 TAI-AN, SHAN DONG (SAHAN TUNG).

Pada masa SUN QUAN setelah SHI XIE meninggal 226 M, SUN QUAN menunjuk 士徽 SHI HUI (putra SHI XIE) sebagai pejabat Komando administrasi 九真郡 JIU ZHEN JUN wilayah JIU ZHEN (sekarang THAN HOA, Vietnam Tengah) sedangkan untuk wilayah JIAO-ZHI pejabat Komando administrasinya adalah 陳時 CHEN SHI sebagai pejabat baru Komando administrasi 交趾郡 JIAO-ZHI JUN di wilayah JIAO-ZHI (sekarang Vietnam utara) untuk menggantikan SHI XIE.

Pada masa ini juga SUN QUAN membagi/

memecah propinsi JIAO-ZHI menjadi dua yaitu : 交州 JIAO-ZHOU atau Propinsi JIAO dengan wilayah yang membawahinya adalah : 交趾 JIAO-ZHI (sekarang Vietnam utara), 九真 JIU-ZHEN (sekarang Vietnam tengah) dan 日南 RI-NAN (sekarang Vietnam selatan) dengan Inspektur Gubernurnya (Gubernur Jendral) adalah 戴良 DAI LIANG dan 廣州 GUANG-ZHOU atau Propinsi GUANG dengan wilayah yang membawahinya adalah : 蒼梧 CANG WU (sekarang 广西 GUANG-XI timur), 南海 NAN HAI (sekarang bagian propinsi 广东 GUANG DONG), 鬱林 YU-LIN (sekarang 广西 GUANG-XI tenggara) dan 合浦 HE-PU (sekarang 广西 GUANG-XI tenggara) dengan Inspektur Gubernurnya (Gubernur Jendral) adalah LU DAI.

Ketika DAI LIANG sebagai Gubernur Jendral (Inspektur Jendral) 交州 JIAO-ZHOU bersama CHEN SHI sebagai Komandan Administrasi di 交趾 JIAO-ZHI untuk mengemban tugas dari Kaisar SUN QUAN, SHI HUI menolak atas aturan baru tersebut sehingga SHI HUI mengerahkan pasukannya untuk membrontak dengan menghadang DAI LIANG dan CHEN SHI. LU DAI mengetahui hal tersebut atas persetujuan Kaisar SUN QUAN membawa 3.000 pasukannya untuk bergabung bersama DAI LIANG dan CHEN SHI menumpas pembrontakan SHI HUI.

SHI HUI tidak mengira jika LU DAI akan membantu pasukan DAI LIANG dan CHEN SHI sehingga SHI HUI bersama saudara-saudaranya menyerah yang kemudian LU DAI mengeksekusi seluruh saudara-saudara SHI yang kemudian kepalanya dikirimkan ke SUN QUAN sebagai bukti pembrontakan Keluarga/Klan SHI telah di padamkan.

Dua perwira dari bawahan SHI HUI yaitu 甘醴 GAN-LI (KAN-LI) dan 桓治 HUAN-ZHI bersama pasukannya memberontak melawan LU DAI tetapi keduanya dapat di tumpas habis, atas keberhasilan LU DAI tersebut SUN QUAN memberinya gelar sebagai 番禺 侯 PAN-YU HOU atau TUAN (PENGUASA) PAN-YU (PAN-YU merupakan nama Kota/Wilayah yang didirikan pada masa ZHAO TUO dinasti QIN, yang sekarang di wilayah GUANG DONG).

Setelah pembrontakan SHI HUI, SUN QUAN menghapus kembali Propinsi GUANG yang baru dibuatnya dan mengembalikan propinsi JIAO atau 交州 JIAO-ZHOU kembali seperti aslinya.

Setelah menenangkan Komando wilayah JIAO-ZHI, LU DAI memipin pasukannya masuk lebih jauh ke selatan di wilayah JIU ZHEN (sekarang Vietnam tengah) untuk memberantas pembrontakan dan menangkap puluhan ribu pembrontak dan bandit atas jasanya SUN QUAN memberikan gelar sebagai 鎮南 將軍 ZHEN NAN JIANG JUN artinya JENDRAL YANG MENENANGKAN SELATAN.

LU DAI menugasi bawahannya untuk menyebarkan tradisi ajaran Tiongkok ke wilayah selatan dan Daratan Asia Tenggara dan kemudian pada tahun 243 M kembali LU DAI menugaskan 朱應 ZHU YING dan 康泰 KANG TAI untuk memetakan dan mensurvei serta kembali menyebarkan ajaran tradisi Tiongkok di wilayah Selatan dan Daratan Asia Tenggara, bukti tertulis dari catatan KANG TAI yaitu 吳時 外國 傳 WU SHI WAI GUO ZHUAN artinya CATATAN SEJARAH MASA (PERIODE) WU (DONG WU / TUNG GA / WU TIMUR) MENYEBARKAN / MENTRANSMISIKAN KE WILAYAH LUAR (NEGARA ASING) yang digunakan oleh sejarahwan Barat dalam menelusuri Kerajaan FU-NAN / PO-NAN.

Ketika 孫亮 SUN LIANG putra bungsu SUN QUAN naik tahta pada tahun 252 M, SUN LIANG menunjuk LU DAI sebagai 大司馬 DAI SI-MA/DA SI-MA artinya JENDRAL BESAR atau PANGLIMA TERTINGGI.

LU DAI meninggal pada tanggal 21 Oktober 256 M pada usia 96 tahun (menurut perhitungan kalender Tiongkok/Asia Timur), putranya 呂凱 LU KAI meneruskan kebangsawanannya sebagai 番禺 侯 PAN-YU HOU atau TUAN (PENGUASA) PAN-YU.

LU DAI sebelum meninggalnya memberikan wasiat untuk di kuburkan ke dalam peti mati yang tanpa ada dekorasi (pahatan) dan hanya menggunakan pakaian biasa yang sederhana (tanpa pakaian kebangsawanan), wasiat tersebut dilaksankannya oleh LU KAI.

LU DAI di kenal menjalankan kehidupan yang jujur, sederhana dan bersahaja, ketika LU DAI mengemban tugas di wilayah JIAO-ZHOU, dia tidak mengirimkan penghasilan ke rumah keluarganya selama bertahun-tahun sehingga menyebabkan keluarganya hidup dalam kekurangan dan kemiskinan.

SUN QUAN merasa terenyuh ketika mengetahui hal tersebut, SUN QUAN merasa kecewa terhadap orang-orang dekatnya yang tidak memberikan informasinya lebih awal.

SUN QUAN mengatakan : … “Lu Dai ribuan li jauh dari rumah dengan setia menjalankan tugas Negara sementara keluarganya menderita dari kemiskinan dan kelaparan, saya tidak mengetahui tentang hal ini. Sekarang apa sudahkah Anda semua para pembantu dan para pemberi informasi dekat saya, telah melakukan hal yang sama seperti LU DAI berikan kepada Negara selama ini ?”…

SUN QUAN kemudian mengantarkan sejumlah uang, gandum, kain dan sutra ke keluarga LU DAI di rumahnya setiap tahunnya.

Nama LU DAI menjadi nama desa di wilayah Kampar, Riau/Riao.


Oleh. Kang Janonone ▶ 覓 探以 MI TAN-I 道佑 TA(TAO)-YU 周華 JA-WA (ZHOU-HWA) 周遺 JA-WI (ZHOU-WI)

Referensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/Lü_Dai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prasasti Canggal / Gunung wukir Desa Kadiluwih Magelang

Prasasti canggal atau dikenal juga dengan nama Prasasti Gunung Wukir merupakan salah satu dari sekian banyak bukti sejarah akan keberadaan dan kebesaran kerajaan Mataram. Peninggalan kerajaan Mataram Kuno tersebut ditemukan di wilayah Magelang tepatnya berada di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam Magelang. Sebagaimana peninggalan sejarah pada masanya prasasti ini juga dibuat dengan sebuah batu bertuliskan aksara pallawa serta memuat simbol dalam menunjukkan waktu pembuatannya. Simbol yang terdapat dalam menggambarkan angka tahun berbunyi Sruti-Indriy- Rasa yang kemudian diterjemahkan oleh para peneliti dengan angkat tahun 654 saka atau enem-limo-papat (dalam bahasa jawa) yang berarti bertepatan dengan tahun masehi ke- 732. Prasasti canggal memiliki isi sebanyak 12 bait yang di dalamnya menerangkan mengenai berdirinya dinasti sanjaya sebagai penguasa di wilayah jawa sebagai pengganti raja Sanna yang telah tiada. Selain hal tersebut prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno ini juga ber

Prasasti Kudadu Gunung Butak

Prasasti Kudadu ditemukan di lereng Gunung Butak yang masuk dalam jajaran Pegunungan Putri Tidur. Gunung Butak berada dalam wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Prasasti Kudadu bertarikh 1216 Çaka atau bertepatan dengan 11 September 1294 M, dengan menggunakan aksara Kawi Majapahit. Prasasti ini dipahatkan pada lempeng tembaga (tamra praśasti) yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardha Anantawikramottunggadewa. Prasasti Kudadu atau yang dikenal juga dengan Prasasti (Gunung) Butak – sesuai dengan lokasi ditemukan prasasti – menyebutkan tentang pemberian anugerah raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu berupa penetapan Desa Kudadu sebagai sīma untuk dinikmati oleh pejabat Desa Kudadu dan keturunan-keturunannya sampai akhir zaman. Para pejabat Desa Kudadu itu mendapat anugerah demikian karena telah berjasa kepada raja sebelum dinobatkan menjadi raja dan masih bernama Narārya Saṃgrāmawijaya. Pada waktu itu, Sa

Prasasti Pedang Goujian (Raja Yue/Yi)

Pedang Goujian (simplified Chinese: 越王勾践剑; traditional Chinese: 越王勾踐劍) adalah artefak manuskrip arkeologis dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (771-403 SM) yang ditemukan pada tahun 1965 di Hubei, Cina. Dibuat dari perunggu, terkenal karena ketajaman dan ketahanannya terhadap noda yang jarang terlihat pada artefak yang sudah sangat tua. Artefak manuskrip bersejarah Tiongkok kuno ini saat ini dimiliki dan disimpan oleh Museum Provinsi Hubei. Pada tahun 1965, ketika penelitian arkeologi dilakukan di sepanjang saluran air utama kedua Waduk Sungai Zhang di Jingzhou, Hubei, serangkaian makam kuno ditemukan di Kabupaten Jiangling. Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober 1965, berakhir pada Januari 1966, akhirnya mengungkapkan lebih dari lima puluh makam kuno Negara Chu. Lebih dari 2.000 artefak ditemukan di situs tersebut, termasuk pedang perunggu berhias prasasti, yang ditemukan di dalam peti mati bersama dengan kerangka manusia. Peti mati itu ditemukan pada bulan Desember 1965, d